Hujan Merata, Dropping Air Bersih di Daerah Ini Dihentikan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 19 Desember 2015 04:29 WIB

Warga dusun Mrica mengambil air di Telaga Tritis, Desa Mrico, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (7/9). Musim kemarau panjang telah membuat 156 telaga di Kabupaten Gunungkidul kering dan mengakibatkan krisis pasokan air bersih bagi warga Gunungkidul. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Sosial Tenaga Kerja Kabupaten Gunungkidul pertengahan pekan ini resmi menghentikan bantuan dropping air bersih kepada warga setelah meratanya curah hujan.

“Awal pekan ini, kami kumpulkan seluruh camat dari 18 wilayah diperoleh kesimpulan pasti suplai air warga sudah terpenuhi, sehingga dropping langsung kami hentikan,” ujar Kepala Dinas Sosial tenaga Kerja Gunungkidul, Dwi Warna Widi Nugraha, kepada Tempo, Jumat, 18 Desember 2015.

Dwi menuturkan, tahun ini menjadi tahun terburuk selama lima periode musim kemarau karena penghujan baru merata hingga awal Desember. Pengeluaran untuk dropping pun membengkakkan anggaran.

“Jika tahun-tahun sebelumnya saat kemarau sedia Rp 500 juta cukup untuk dropping, tahun ini kami habiskan Rp 750 juta,” ujar Dwi.

Dana lebih besar digelontorkan meskipun bantuan swasta dan Pemerintah DIY terus berdatangan. Sebab, saat kemarau yang berlangsung hampir enam bulan penuh itu membuat sedikitnya 115 dari 144 desa d Gunungkidul kekeringan cukup parah.

Kepastian ketersediaan air bersih ini sendiri dilakukan selama dua pekan awal Desember hingga pertengahan. Warga petani juga mulai masa tanam padi di beberapa wilayah baik utara, tengah, maupun selatan Gunungkidul.

“Petani sudah memulai masa tanam, kebutuhan air bersih untuk rumah tangga juga sudah tak ada masalah,” ujar Dwi.

Anggota Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul Suharto menuturkan, bantuan air memang sudah dihentikan sejak awal pekan ini karena tak ada lagi permintaan dari masyarakat.

“Sekarang saatnya mewaspadai ancaman longsor, terutama dari tebing-tebing yang merekah lebih lebar saat panas kemarau lalu,” ujar Suharto.

Ancaman longsor sudah dimulai di beberapa titik Gunungkidul bagian utara awal Desember ini. BPBD pun mulai bergerak rutin melakukan pemantauan di sejumlah kecamatan zona merah atau paling rawan itu setiap hari.

PRIBADI WICAKSONO





Berita terkait

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

3 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

4 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

5 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

8 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

10 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

14 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

14 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

14 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

22 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

23 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya