Budi Waseso Blakblakan: Akan Besanan dengan Budi Gunawan  

Jumat, 18 Desember 2015 22:21 WIB

Suasana di rumah duka Ibunda Riza Chalid, Jakarta, 23 November 2015. Turut hadir Wakapolri Komjen Budi Gunawan (baju biru) dan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (kedua kiri). Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Narkotika Komisaris Jenderal Budi Waseso buka-bukaan soal kedekatannya dengan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Dalam wawancara dengan Tempo pada Kamis, 10 Desember 2015, Budi tak membantah jika mereka berduanya rencananya akan menjadi besan.

“Kami sering kumpul-kumpul, misalnya dengan angkatan. Apalagi ketika saya di Lemdikpol (Lembaga Pendidikan Polri), sering ada kumpul-kumpul bersama,” ujarnya.

Anak-anak dan keluarga sering kami ajak, misalnya kumpul-kumpul kalau ada kegiatan di Puncak. Kalau di antara anak-anak kami ada yang taksir-taksiran, emang tidak boleh? Soal nanti jadi atau tidak, itu bukan urusan kami,” kata Budi Waseso.

Kedekatan kedua perwira itu memang sudah terjalin sejak lama. Dia mengaku pernah menjadi anak buah Budi Gunawan saat di Divisi Profesi dan Pengamanan. Dia mengaku tak mau hubungan anaknya itu dikaitkan dengan persoalan kenapa dia seolah membela Budi Gunawan saat kasus rekening gendut yang berakhir dengan panasnya hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan kepolisian.

“Jangan langsung dihubung-hubungkan. Ya, pantas aja calon besan, makanya dibela mati-matian. Emang seperti itu yang hendak diarahkan orang-orang itu. Ya, saya ketawa dan biarin sajalah.” katanya.

Menurut mantan Kabareskrim Mabes Polri ini, pembelaan dia terhadap mantan bosnya itu merupakan sikap obyektif. Budi mengaku tahu betul soal kasus rekening gendut itu. Menurut dia, saat kasus rekening gendut, dia ikut menangani kasus itu. “Kasus Budi Gunawan bundelnya setebal ini (sembari menunjukkan jarak dengan dua tangannya sepanjang 30 sentimeter),” ujarnya.

Budi mengatakan Ito Sumardi yang saat itu menjadi Kabareskrim, mengajukan surat kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. “Itu sudah clear,” katanya. Menurut Budi, itulah alasan kenapa dia membela koleganya ketika ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK yang pada saat bersamaan dipilih menjadi Kapolri oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

“Jadi tidak ada kepentingan pribadi dengan Budi Gunawan. Saya harus meluruskannya sebagai orang yang bertanggung jawab atas kasus itu. Jadi soal itu hanya penegakan. Hanya karena menyangkut oknum pimpinan KPK, saya dihadapkan pada kepentingan antarlembaga,” katanya.

ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

16 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

17 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

18 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

4 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya