Pegiat anti korupsi menjemput mantan pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto sebelum meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, 18 Desember 2015. Pada acara pelepasan dan penjemputan Wakil Ketua KPK non aktif ini, setidaknya ada ratusan pegawai KPK yang turut mengiringi kepergian Bambang Widjojanto yang telah resmi berhenti pada masa akhir dari jabatannya tanggal 16 Desember 2015 lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai elemen masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi buruh, Indonesia Corruption Watch (ICW), dan juga masyarakat umum mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 18 Desember 2015. Mereka menjemput Wakil Ketua KPK nonaktif, Bambang Widjojanto.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan dan kerja samanya selama saya menjadi Pimpinan KPK,” ujar Bambang Widjojanto di depan gedung KPK.
Bambang berujar kini dia telah kembali kepada masyarakat. Dia mengatakan akan tetap berdedikasi untuk kepentingan masyarakat. “Saya ingin mengikuti jejak-jejak senior sebelumnya,” ucap pria yang akrab disapa BW ini.
Aksi penjemputan terhadap Bambang Widjojanto ini dilakukan persis seperti 4 tahun silam ketika dia baru terpilih menjadi Pimpinan KPK. Dahulu Bambang diantar bersama aktivis masyarakat sipil menuju KPK, kini Bambang dijemput dari KPK karena tugasnya telah usai.
Dari gedung KPK, koalisi masyarakat sipil bergerak ke gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan. Perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki sepanjang Jalan H.R. Rasuna Said.
Acara penjemputan ini pun disertai dengan karnaval budaya yang beraksi sepanjang jalan. Ada kuda lumping, tarian tradisional, dan barongsai.
Sesampainya di gedung pertunjukan, acara dilanjutkan dengan panggung budaya. Selain barongsai dan atraksi kuda lumping, panggung budaya tersebut juga menampilkan grup band Efek Rumah Kaca.