TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan Komisaris PT Cipta Marga Nusaphala Persada, Shadik Wahono, dilepaskan dari tahanan. Polisi memenuhi permintaan penangguhan penahanan tersangka kasus ijazah palsu itu.Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mochamad Jaelani, penangguhan penahanan dilakukan karena proses pemeriksaan kasus ini telah selesai. "Kasus tinggal menunggu pemberkasan selesai, hingga dapat dilimpahkan ke pengadilan," kata Jaelani di Jakarta, Selasa.Suasana rumah Shadik Wahono penuh dengan kecerian menyambut kedatangannya dari tahanan Polda. "Kami sangat bersyukur, akhirnya bapak ada di rumah kembali," kata Ayu Wahono, istri Shadik.Shadik tiba di rumahnya pukul 16.00 WIB. Ayu turut menjemput suaminya dan menandatangani surat penagguhan penahanan. "Polisi minta jaminan, setelah bapak keluar," katanya. Pengajuan pengangguhan penahanan, kata Ayu telah diajukan sejak Senin (23/1). Tempo belum dapat berbicara langsung dengan Shadik, karena dia sedang sibuk bertemu dengan keluarga dan relasinya.Shadiq dijadikan tersangka atas pengaduan pengusaha Harry Tanoesoedibjo. Ia ditahan sepulang dari menunaikan ibadah haji. Penangkapan ini dinilai banyak kalangan berlebihan, karena "hanya" kasus pemalsuan ijazah.Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani membantah polisi mengistimewakan kasus ini. Menurut dia, polisi sebetulnya akan menangkap Shadiq beberapa waktu lalu tapi ia sedang keluar negeri. yuliawati/ramidi