Calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas (kedua kiri) dan Laode Muhammad Syarif (kiri) berfoto bersama sebelum mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK bersama Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 16 Desember 2015. Komisi III DPR menggelar proses uji kepatutan dan kelayakan empat dari 10 Capim KPK. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan, mendapatkan banyak suara dalam voting calon pemimpin KPK yang dilakukan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat malam ini. Nama Basaria selalu disebut pembaca surat suara.
"Nomor urut 7, Basaria Panjaitan," kata saksi voting secara bergiliran di ruang rapat Komisi Hukum di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Kamis, 17 Desember 2015.
Hari ini sejak pukul 18.15 WIB, Komisi Hukum mengadakan rapat untuk menentukan pimpinan KPK. Mereka mengadakan rapat secara terbuka dengan disaksikan awak media.
Saat ini penghitungan suara masih berlangsung. Selain Basaria, nama lain yang sering disebut dan berpeluang menjadi pemimpin KPK antara lain Alexander Marwata, Agus Rahardjo, dan Laode Muhammad Syarif. Sedangkan Surya Tjandra belum terlihat mendapat tambahan suara. Begitu juga dengan Busyro Muqqodas yang masih bertahan dengan dua suara.
Dalam rapat tersebut, anggota Komisi Hukum yang berjumlah 54 melakukan voting dengan melingkari lima dari sepuluh nama kandidat yang tercantum pada kertas suara.