Petugas mennggunakan alat Electronic Distance Measurement (EDM) mengamati perkembangan fisik Gunung Bromo akibat erupsi di Pos Pantau Pengamatan Gunung api Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 16 Desember 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Malang - Penutupan sementara kegiatan operasional di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh diperpanjang. Penutupan sementara dilakukan sejak Jumat, 11 Desember 2015, dan sempat dibuka pada Senin pekan ini.
Menurut Suharno, Kepala Unit Pelaksana Teknik Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, penerbangan sipil dari Malang ke Jakarta dan Denpasar ditutup dengan alasan yang sama, yakni potensi gangguan debu vulkanik yang berasal dari kegiatan erupsi Gunung Bromo.
Penghentian sementara kegiatan penerbangan sipil berdasarkan notice to airmen yang dikeluarkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) alias AirNav Indonesia.
“Ya, alasannya masih sama, dan kami berharap Jumat besok penerbangan sipil bisa dibuka lagi,” kata Suharno, Kamis, 17 Desember 2015.
Karena ditutup, sembilan rute penerbangan dari Malang dialihkan ke Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo. Seluruh penumpang sekarang sudah memaklumi kondisi dan alasan penutupan sehingga mereka mengikuti kebijakan pengalihan penumpang yang berlaku di tiap maskapai penerbangan.
Selama ditutup, Bandar Udara Abdul Rachman Saleh dilaporkan “kehilangan” sekitar 1.900 orang penumpang per hari.