Ini Dosa Sudirman Said Menurut Fahri Hamzah

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 10 Desember 2015 15:43 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memenuhi panggilan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, 7 Desember 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, mengatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said telah melakukan sejumlah kesalahan terkait dengan kasus kontrak PT Freeport Indonesia.

Menurut Fahri, Sudirman telah melanggar undang-undang dengan menerbitkan surat kepada Freeport pada 7 Oktober lalu yang isinya memberikan kepastian kepada Freeport bahwa mereka tetap bisa melanjutkan usaha penambangannya setelah 2021.

"Surat itu dipaksa dibuat agar saham Freeport naik. Ada kerugian negaranya juga di situ. Kalau percakapan antara seorang pejabat dan pengusaha di warung kopi kan enggak ada kerugian negara," kata Fahri saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Kamis, 10 Desember 2015.

Dengan dikeluarkannya surat tersebut, yang menurut Sudirman telah sesuai dengan izin Presiden Joko Widodo, Jokowi seharusnya marah dengan Sudirman, bukan kepada Ketua DPR Setya Novanto yang diduga telah mencatut namanya untuk meminta saham Freeport. "Ada yang mencatut nama Presiden, bikin surat, bikin izin. Seharusnya Presiden marah akan itu. Kalau enggak marah, jangan-jangan Presiden tahu surat itu, izin itu," ujar Fahri.

Fahri pun menuturkan kasus pencatutan nama oleh Setya merupakan sebuah konspirasi. "Bagaimana bisa seorang menteri datang ke DPR bawa bukti sampah? Kelakuan dari pembantu-pembantunya Pak Jokowi ini tak terkendali, bikin kacau, bikin gaduh, dan sekarang malah main sandiwara, mau bikin ribut DPR dengan data palsu," kata Fahri.

Pada Oktober lalu, Sudirman Said mengeluarkan surat kepada Freeport untuk meyakinkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tetap bisa beroperasi setelah kontraknya berakhir pada 2021. Namun Sudirman membantah surat tersebut untuk memperpanjang kontrak Freeport.

Dalam surat bertanggal 7 Oktober 2015 tersebut, tidak ada kata-kata perpanjangan kontrak. Menurut Sudirman, tujuan diterbitkannya surat itu adalah menyatakan keyakinan pemerintah yang tetap ingin menjaga kelangsungan investasi. Sudirman pun mengaku mengirimkan surat kepada PT Freeport Indonesia dan induk perusahaannya, Freeport McMoran Inc, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

5 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

14 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

21 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

37 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

56 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

56 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

3 Maret 2024

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

Politikus Golkar Erwin Aksa mengomentari pernyataan Sudirman Said, soal ada skenario untuk menggabungkan banyak partai politik ke dalam pemerintahan

Baca Selengkapnya

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

7 Februari 2024

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

Sudirman Said merespons munculnya ancaman kepada sejumlah rektor dan guru besar setelah melayangkan petisi kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya