Wartawan Korban Pemukulan Polisi Melapor ke Polda Riau  

Reporter

Senin, 7 Desember 2015 14:44 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Pekanbaru - Wartawan korban pemukulan yang dilakukan puluhan polisi saat meliput Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Zuhdi Febriyanto, melaporkan kasus pemukulan tersebut ke Kepolisian Daerah Riau, Senin, 7 November 2015.

Zuhdi yang merupakan jurnalis media Riauonline itu membuat laporan didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers diiringi aksi solidaritas puluhan wartawan gabungan dari lintas organisasi jurnalis. "Kami mendesak Kapolda Riau mengusut tuntas kasus pemukulan terhadap wartawan. Kami terus menuntut kasus ini hingga diselesaikan di ranah hukum," kata Koordinator Aksi Rian Anggoro, di Kantor Polda Riau.

Menurut Rian, profesi jurnalis yang beretika dan dilindungi oleh undang-undang telah dilecehkan dengan aksi kekerasan oleh polisi. Rian mengatakan, jurnalis yang menjunjung tinggi etika dalam bertugas semestinya mendapat perlindungan, bukan kekerasan dari polisi. Gabungan organisasi wartawan meminta pertanggungjawaban polisi, bukan hanya menindak pelaku, melainkan juga pimpinan yang dinilai telah melakukan pembiaran.

"Polisi itu seharusnya mengayomi dan menjadi mitra jurnalis, bukan memukuli, karena kami bukan preman," katanya.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Pekanbaru Fakhrurrodzi mengutuk keras kasus kekerasan terhadap Zuhdi. Rodzi yang juga Pemimpin Redaksi Riauonline meminta polisi melakukan penegakan hukum terhadap pelaku agar dapat dijadikan efek jera supaya tidak terjadi ke depannya. "Kami ingin hukum tetap jalan dan tidak ada intervensi dari pimpinan polisi," ujarnya.

Menurut Rodzi, terjadi pelanggaran Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 serta penganiayaan.

Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Jenderal Dolly Bambang Hermawan meminta maaf atas kasus pemukulan wartawan yang dilakukan anggotanya. Dolly berjanji menindak tegas anggotanya yang terlibat pemukulan. Jika terbukti bersalah, kata dia, kesatuan kepolisian akan memberikan sanksi disiplin hingga pemecatan.

"Kami tidak akan melindungi anggota kami yang bersalah, proses hukum tetap kami jalankan," kata dia.

Zuhdi menjadi bulan-bulanan puluhan polisi lengkap dengan pentungan rotan. Polisi memukul Zuhdi hingga terluka berat di kepala dan pingsan. Peristiwa itu dipicu lantaran polisi marah karena wartawan merekam aksi pemukulan polisi terhadap mahasiswa saat kericuhan terjadi di Kongres HMI, di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Sabtu, 5 Desember 2015. Polisi memaksa merampas kamera wartawan dan meminta foto dihapus.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

27 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

27 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

27 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

30 Juli 2023

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

Muflihun mengapresiasi panitia yang menggelar turnamen secara swadaya.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya