Todong Karyawan Toko Ponsel, GM Pelindo III Mengaku Emosi

Reporter

Minggu, 6 Desember 2015 23:13 WIB

ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO, SURABAYA - General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Eko Harijadi Budijanto, ditahan akibat menodongkan senjata ke arah karyawan toko ponsel. Ia akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Minggu, 6 Desember 2015.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Matanette mengatakan, pihaknya tak memberikan perlakuan khusus bagi pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. “Setelah kami periksa secara maraton sejak kemarin dan sudah kita gelarkan, maka yang bersangkutan kami naikkan statusnya menjadi tersangka," ujar Takdir dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, tadi siang.

Penetapan status tersangka dilakukan sejak pukul 14.30 WIB, untuk kemudian dilakukan penahanan. Eko dikenakan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan yang disertai ancaman, dengan ancaman hukuman satu tahun penjara. Kepolisian juga tengah mendalami undang-undang darurat, untuk mempertimbangkan apakah senjata air soft gun masuk kategori senjata api.

Takdir mengatakan, penahanan akan dilakukan sampai penyidikan tuntas. Sebab, masih ada ketidakselarasan antara keterangan saksi dan pelapor dengan tersangka soal penodongan. "Tersangka mengatakan senjata hanya diletakkan di meja, tapi saksi dan pelapor mengungkapkan sempat ada penodongan di kepala korban," kata dia.

Eko Harijadi sendiri mengaku dirinya dalam keadaan emosi. Ia semula hanya ingin mendesak karyawan agar menepati janji karena pelayanan gerai resmi yang seharusnya baik. “Semua itu ada sebabnya, soal janji layanan dan bonus. Tapi tadi kami sudah saling memaafkan,” katanya.

Eko sendiri menyatakan bahwa ia baru saja memiliki senjata jenis air soft gun. Ia meruapakan anggota klub menembak di bawah organisasi Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin). “Sebelum berlatih di Polda Jatim, saya mampir ke toko ponsel.”

Sebelumnya diberitakan GM Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Eko Harijadi Budijanto (46), menodongkan senjata jenis air soft gun ke arah Muhammad Shofi (28) di gerai Samsung, Plasa Marina, Surabaya, Sabtu, 5 Desember 2015.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Semula Eko membeli sebuah ponsel cerdas senilai Rp 9,3 juta. Namun saat akan mengambil bonus power bank yang dimaksud, Shofi mengatakan stok habis dan harus melakukan inden terlebih dulu. Kecewa karena merasa gerai resmi itu tak menepati janji layanan, ia lalu menodongkan senjata ke kepala Shofi.

Tiga jam setelah dilaporkan ke Polsek Wonocolo, Surabaya, Eko ditangkap di kantor Pelindo III Cabang Tanjung Perak dan ditahan untuk pemeriksaan di Mapolrestabes Surabaya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

68 Kapal Pesiar Akan Sandar di Pelabuhan Benoa Tahun Depan, Pelindo: Animo Positif terkait Bali

21 Oktober 2023

68 Kapal Pesiar Akan Sandar di Pelabuhan Benoa Tahun Depan, Pelindo: Animo Positif terkait Bali

Pelindo Regional III mendata sebanyak 68 kapal pesiar mendaftar untuk sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, yang dijadwalkan pada 2024.

Baca Selengkapnya

Lebaran 2023, Pelindo Regional 3 Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Naik 15 Persen

7 April 2023

Lebaran 2023, Pelindo Regional 3 Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Naik 15 Persen

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang pada mudik lebaran 2023 sebanyak 15% dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penodong 2 Penumpang Bajaj di Tambora Pernah Terseret Kasus Pemerasan

17 Januari 2023

Penodong 2 Penumpang Bajaj di Tambora Pernah Terseret Kasus Pemerasan

Penodong 2 penumpang bajaj di Tambora, Jakarta Barat adalah residivis. Dia pernah terseret kasus pemerasan dan dipenjara.

Baca Selengkapnya

Dua Penumpang Bajaj Jadi Korban Penodongan Residivis di Tambora, Uang Rp 8 Juta Amblas

17 Januari 2023

Dua Penumpang Bajaj Jadi Korban Penodongan Residivis di Tambora, Uang Rp 8 Juta Amblas

Dua korban penodongan itu adalah nelayan yang hendak membeli perlengkapan melaut.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Penodongan Pengendara Mobil Pakai Air Soft Gun

9 September 2022

Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Penodongan Pengendara Mobil Pakai Air Soft Gun

Modus kelompok penodongan bersenjata air soft gun ini adalah pura-pura tertabrak dan minta ganti rugi kepada korbannya.

Baca Selengkapnya

Viral Pengendara Motor Acungkan Senjata, Kapolsek Cakung Pastikan Penodong Pistol Adalah Polisi

11 Juli 2022

Viral Pengendara Motor Acungkan Senjata, Kapolsek Cakung Pastikan Penodong Pistol Adalah Polisi

Pengendara motor yang melawan arus itu tak terima ditegur Aipda P, yang juga sedang naik motor, bahkan mengeluarkan pisau hendak melawan.

Baca Selengkapnya

Polisi: Penodong Pistol Air Soft Gun Kerap Dipanggil sebagai Kombes S

16 Juni 2022

Polisi: Penodong Pistol Air Soft Gun Kerap Dipanggil sebagai Kombes S

Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto menyatakan, pelaku penodong pistol di kafe Vol Bottle Shop & Bar, Senopati, bukanlah anggota kepolisian.

Baca Selengkapnya

Polisi Investigasi Keributan dan Penodongan Pistol di Kafe Kawasan Senopati

15 Juni 2022

Polisi Investigasi Keributan dan Penodongan Pistol di Kafe Kawasan Senopati

Polres Metro Jakarta Selatan membenarkan adanya keributan antarpengunjung di salah satu kafe di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Polsek Tambora Tangkap 2 Begal yang Bacok Karyawan MRT Asal Jepang

14 Juni 2022

Polsek Tambora Tangkap 2 Begal yang Bacok Karyawan MRT Asal Jepang

Dua begal tersebut menodong korban yang baru pulang kerja dan hendak balik ke apartemen. Korban melawan lalu dibacok pelaku.

Baca Selengkapnya