TEMPO.CO, Jember - Para bandar judi kelas kakap spesialis pemilihan kepala daerah dikabarkan mulai melakukan penetrasi di kontes politik pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember. Para petaruh besar ini menilai pilkada Jember bakal berlangsung seru.
Sumber Tempo di internal para petaruh kakap pilkada ini menyebutkan, sejak beberapa hari terakhir, para bandar kakap telah menerjunkan pengecek suara (checker) ke sejumlah daerah di Jember. "Checker sudah turun ke lapangan untuk memantau pergerakan suara di antara dua pasangan calon," ucap Mh kepada Tempo di sebuah warung nasi bernuansa reggae di Lumajang, Jumat malam, 4 Desember 2015.
Mh, yang sudah belasan tahun malang melintang di dunia perjudian kepala desa dan kepala daerah, baik di Jawa maupun di luar Jawa, mengatakan hasil pengecekan suara itu yang nanti dijadikan dasar memasang jago dari salah satu pasangan calon. Pola pengecekan suara ini tidak berbeda jauh sebenarnya dengan pola yang dilakukan lembaga survei. Bedanya, jika lembaga survei menggunakan persentase, para checker menggunakan selisih angka.
Dalam pengecekan suara di lapangan, para checker juga berinteraksi dengan para pemilih. Ada beberapa elemen masyarakat yang dimintai informasi ihwal pasangan calon yang dominan di satu daerah, misal kecamatan. Kalangan masyarakat itu dari rakyat biasa, kelas menengah, tokoh masyarakat, hingga para penjudi kecil di wilayah tersebut.
Pengecekan bahkan sampai pada prediksi berapa kemungkinan yang golongan putih alias tidak memilih dalam pilkada. "Dari situ, pasti ketemu pasangan calon yang mana yang bakal unggul," ujar Mh. Setelah petaruh sudah memutuskan memilih jagonya, baru kemudian undangan atau ajakan alias tantangan dilayangkan.
"Biasanya, sesama makelar atau checker yang maju. Bos mempercayakan kepada checker," tuturnya. Jika deal, bos besar atau petaruh besarnya hanya berkomunikasi melalui telepon untuk menyepakati perjudian itu. Jumlah uang yang dipertaruhkan bisa mencapai miliaran rupiah. "Ratusan juta, bahkan hingga Rp 10 miliar," kata Ms, pemain lain, kepada Tempo. Para pemain besar pilkada di Jawa Timur ini relatif sedikit.
"Paling dari Malang, Lumajang, Banyuwangi, serta Madura," ucapnya. Sampai saat ini, ujar Ms, masih belum ketemu bandar besar mana yang akan bertaruh dalam pilkada Jember. "H-2 baru akan ketemu siapa menjagokan siapa atau bisa yang jadi taruhan adalah berapa selisih kemenangan salah satu pasangan calon itu," tuturnya. Seperti diberitakan, pilkada Jember masuk dalam agenda pilkada serentak pada 9 Desember 2015.
Data KPU Jember menyebutkan jumlah pemilih tetap pilkada Jember sebanyak 1.892.435 yang terdiri atas 935.935 laki-laki dan 956.500 perempuan. Sedangkan jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 4.347. TPS tersebut tersebar di 248 desa dan kelurahan di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember.
Ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam pilkada Jember. Mereka adalah Sugiarto-Dwi Koryanto dan Faida-Abdul Muqit Arief. Pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto didukung enam partai politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat.
Sedangkan pasangan Faida-Abdul Muqit Arief didukung empat partai politik, yakni Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
DAVID PRIYASIDHARTA