Pembukaan Tambang Pasir Lumajang Picu Kecemburuan Sosial  

Reporter

Sabtu, 5 Desember 2015 06:04 WIB

Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, 28 September 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Lumajang - Pembukaan kembali aktivitas penambangan pasir di sejumlah lokasi di Lumajang, Jawa Timur, menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan penambang pasir lainnya. Hal ini diungkapkan Sekretaris Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPEL) Lumajang, Arsyad Surbekti, Jumat, 4 Desember 2015.

Seluruh tambang pasir di Lumajang ditutup menyusul penganiayaan yang menewaskan Salim Kancil dan mencederai Tosan, September lalu. Kedua petani ini menentang penambangan pasir besi karena merusak lingkungan.

Arsyad mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan pembukaan penambangan pasir itu untuk memenuhi kebutuhan pasir untuk proyek nasional seperti jalan tol. "Seharusnya ada sosialisasi ke masyarakat terlebih dulu," katanya.

Dia mengatakan, sebelum ada moratorium, ada 61 pemilik izin tambang di Lumajang. Namun setelah dibuka lagi, hanya 15 pemilik izin tambang yang direkomendasikan untuk menambang kendati persyaratan untuk menambang juga belum optimal.


Hal inilah yang kemudian, kata Arsyad, menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat yang sebelumnya ikut menambang. Dia juga tidak mempersoalkan intervensi Presiden Jokowi ihwal kelancaran pembangunan proyek nasional berupa jalan tol itu. "Pemerintah harus mensosialisasikan dulu," katanya. Arsyad sering menerima keluhan dari penambang ihwal kecemburuan sosial ini.

Apalagi, kata dia, tak lama setelah resolusi damai diteken, setiap malam itu sekitar 20 hingga 30 truk tronton mengangkut pasir keluar dari Lumajang. "Masyarakat penambang pasir lainnya hanya menonton saja," ujar Arsyad. Hal inilah yang sebenarnya kurang dikehendaki oleh AMPEL Lumajang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, harga pasir Lumajang saat ini sedang tinggi-tingginya. Harga yang tinggi ini hanya dinikmati para penambang besar saja. H
arga pasir saat ini bisa tembus Rp 1 juta per dump truck dari sebelumnya hanya Rp 400 ribu.

Pemilik dump truck membeli pasir kepada pemilik tambang Rp 250 ribu per dump truck. Pasir kemudian dijual ke pengguna hingga Rp 1 juta. Pemilik tambang memperoleh Rp 250 ribu per dump truck. Sedangkan untuk alat berat, pemilik tambang menyewa Rp 150 ribu setiap jam ditambah dengan operator becko sehari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

Pemerintah mengendalikan penambangan ini dengan menggunakan kartu kendali. Setiap meter kubik pasir yang diambil dari lokasi tambang, pemilik tambang harus membayar Rp 5 ribu kepada pemerintah berupa pajak.


DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

16 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

18 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

38 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya