Dana BOS di Bangkalan Banyak Ditolak karena Proposal Ngawur  

Reporter

Jumat, 4 Desember 2015 17:13 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Mohni meminta para kepala sekolah memperbaiki kualitas penulisan proposal permintaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selama ini, proposal yang ngawur dan asal-asalan membuat banyak permintaan dana BOS di Bangkalan ditolak.


Menurut Mohni, buruknya kualitas proposal dana BOS bisa diperbaiki jika para kepala sekolah tidak pelit memberi insentif atau uang lembur kepada petugas operator di sekolah masing-masing. Menurut dia, ada beberapa kasus proposal renovasi gedung sekolah yang ditolak hanya karena data yang disampaikan si operator atau pesuruh sekolah asal-asalan.


Mohni menyebut, petugas operator itu berperan besar menyusun data pokok pendidikan (dapodik) berisi kondisi aktual sekolah. Data inilah yang digunakan sebagai dasar penyaluran bantuan ke sekolah, termasuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.

"Dalam laporan dapodik disebutkan kondisi sekolah bagus semua, berbagai kerusakan tidak dicantumkan. Saat ada kerusakan dan mau diperbaiki, ya tidak dikasih bantuan," kata Mohni, Jumat, 4 Desember 2015.

Menurut Mohni, agar operator sekolah tidak membuat data asal-asalan, kepala sekolah diminta memberikan uang lembur. Alasannya, menyusun data itu tidaklah mudah. "Saya sudah minta kepala sekolah jangan pelit kasih uang lembur," ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan Bambang Budi Mustika sebelumnya mengatakan kalau dapodik akan menjadi acuan utama pemerintah pusat memberikan bantuan ke sekolah-sekolah, termasuk dana BOS per 2016. Bambang meminta pihak sekolah agar membuat dapodik serinci mungkin, sesuai dengan kondisi real di sekolah.

"Kalau ada bangunan yang rusak, cantumkan saja rusak, jangan dibilang bagus, supaya dapat bantuan," katanya.

Dapodik, kata Bambang, berisi laporan benda bergerak dan tidak bergerak yang ada di sekolah. Benda bergerak itu, antara lain data jumlah guru, baik PNS atau guru tidak tetap, tenaga kependidikan, seperti pesuruh, guru olahraga atau petugas kebersihan, dan data jumlah siswa. Adapun benda tidak bergerak meliputi kondisi fasilitas di sekolah, mulai kondisi gedung hingga luas lahan.

Dengan adanya data pokok pendidikan itu, Bambang menambahkan, tidak boleh lagi ada orang datang ke kantor dinas pendidikan untuk meminta bantuan agar sekolah mendapat dana renovasi. "Karena acuan pemerintah untuk memberi bantuan adalah data dalam dapodik," katanya.



MUSTHOFA BISRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

32 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

45 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

55 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

56 hari lalu

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

3 Desember 2023

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

Seorang warga penerima KJP Plus mengaku anaknya telah mendapat KJP Plus sejak 2017, tapi tiba-tiba dicabut usai Dinas Pendidikan bersih-bersih data.

Baca Selengkapnya

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

27 November 2023

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

Setelah peristiwa atap sekolah roboh Sabtu lalu, Disdikbud Tangsel akan memprioritaskan renovasi total SDN Pondok Cabe Udik 2.

Baca Selengkapnya