Hendak Digelandang Penyidik Polri, Novel Baswedan Ngamuk  

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 13:34 WIB

Penyidik KPK, Novel Baswedan memasuki kendaraannya untuk memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri di gedung KPK, Jakarta, 3 Desember 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Novel Baswedan, mengamuk saat hendak menjalani proses pelimpahan tahap dua di Kejaksaan Agung. Penyebabnya, penyidik Bareskrim Mabes Polri hendak menggelandangnya agar jauh dari awak media.

"Saya enggak ditahan, enggak ditangkap hari ini. Kenapa sampeyan paksa-paksa saya?" kata Novel dengan suara lantang ketika seorang penyidik Mabes Polri dengan pakaian polo warna krem tiba-tiba mencengkeram lengan kanannya di depan kantor Jaksa Agung Muda Pidana Umum, Kejaksaan Agung, Kamis, 3 Desember 2015.

Novel kemudian menegaskan kepada penyidik tersebut bahwa dia sudah mencoba kooperatif selama ini. Oleh karena itu, kata Novel, dirinya tidak akan melawan atau mencoba kabur jika diarahkan dengan benar.

"Jangan maksa saya, sudah. Saya ini nurut saja sampeyan. Jadi jangan paksa saya. Ngerti kan?" ujar Novel kepada penyidik itu.

Penyidik itu kesulitan melawan saat Novel membentaknya. Ia hanya bisa membalas dengan suara pelan, meminta Novel untuk mencoba kooperatif agar pelimpahan berjalan lancar. "Saya enggak maksa," ujar penyidik itu.

Sesaat sesudah itu, Novel malah meninggalkan Kejaksaan Agung. Menurut salah seorang anggota kuasa hukumnya, proses pelimpahan tahap dua Novel akan dilakukan di Bengkulu yang menjadi lokasi kejadian penganiayaan pencuri sarang burung walet yang menyeret Novel. "Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta jam dua nanti," ujarnya.

Sebelumnya, penyidik KPK nonaktif, Novel Baswedan, mendatangi kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan atas kasus penganiayaan terhadap tahanan pencuri sarang burung walet.

Novel tiba di kantor Bareskrim pada pukul 10.15 WIB. Dia bersama tim kuasa hukumnya mengendarai mobil Inova warna silver. Novel sendiri mengenakan kemeja putih berpola garis vertikal. Sebuah tanda pengenal penyidik dari KPK ia kalungkan di lehernya. "Nanti aja ya," ujar dia menolak untuk diwawancarai, Kamis, 3 Desember 2015.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

2 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

4 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

16 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

46 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

46 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

47 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

47 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

48 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

49 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya