Bantah Klaim Sudirman, Luhut: Tak Ada Perintah Lapor ke MKD  

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 12:15 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), memberi tanggapan terkait pencatut nama Presiden Joko Widodo di Jakarta, 19 November 2015. Pencatutan ini berkaitan dengan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Presiden Joko Widodo tidak pernah menyuruh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan kasus pencatutan nama Jokowi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto kepada Mahkamah Kehormatan DPR.

"Menteri ESDM kan semalam sudah ngomong di persidangan. Tapi Presiden tidak pernah perintahkan untuk lapor. Itu yang saya tahu," kata Luhut saat ditemui di Gedung Nusantara 5, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 3 Desember 2015.

Sudirman telah dipanggil ke sidang perdana MKD terkait dengan kasus yang juga menyeret pengusaha minyak Mohammad Riza Chalid dan bos PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, tersebut pada Rabu, 2 Desember 2015. Dalam sidang itu, Sudirman mengaku telah meminta izin kepada Jokowi tentang rencananya melaporkan pelanggaran etik oleh Setya tersebut kepada MKD.

"Pak Jokowi mengatakan, 'Kalau itu yang terbaik, sampaikan saja. Tapi tunggu timing yang baik'," ucap Sudirman.

Dalam transkrip rekaman pembicaraan antara Setya, Riza, dan Maroef yang telah beredar sebelum sidang kemarin, nama Luhut juga disebut. Luhut pun menanggapi santai ihwal disebutnya namanya sebanyak 66 kali dalam sebuah pertemuan untuk memuluskan perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia tersebut. "Nama saya seratus kali disebut pun urusannya apa?" kata Luhut.

Luhut pun mengaku siap apabila dipanggil MKD untuk menjadi saksi dalam persidangan. "Saya kan sudah berkali-kali jawab bahwa saya siap. Saya malah senang kalau dipanggil, biar saya jelaskan semua. Posisi saya dari awal tidak pernah berubah. Saya tidak pernah setuju perpanjangan Freeport sebelum 2019," ujar Luhut.

Dalam bukti transkrip dan rekaman lengkap yang diserahkan oleh Sudirman kepada MKD dalam persidangan perdana kasus Setya kemarin, nama Luhut memang disebut berkali-kali. MKD pun tengah mempertimbangkan memanggil nama-nama yang disebut dalam rekaman tersebut ke persidangan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

14 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

15 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya