Konsulat Jenderal Amerika Datangi Desa Salim Kancil

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 3 Desember 2015 06:39 WIB

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Lumajang - Pejabat Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Jett Thomason melakukan kunjungan ke Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 2 Desember 2015. Jett Thomason didampingi Kepala Bagian Lingkungan Hidup, IPTEK, dan Kesehatan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jai Nair.

Menurut Abdullah Al Kudus, tokoh relawan Laskar Hijau, kelompok pemuda pegiat konservasi Gunung Lemongan, kedatangan dua pejabat dari konjen dan kedubes Amerika Serikat itu cukup istimewa. Kedatangan kedua orang ini ke Lumajang, pertama untuk melihat aktivitas Laskar Hijau dalam upayanya memulihkan ekosistem di gunung yang tercatat unik di dunia ini.

"Kami juga sempat mendiskusikan berbagai hal terkait dengan lingkungan hidup," kata Aak. Setelah sempat agak lama berdiskusi di rumah Aak, keduanya langsung mengunjungi Ranu Klakah, Ranu Pakis, untuk kemudian menuju ke Gunung Lemongan. Jett dan Jai Nair juga ikut berjibaku dan belepotan tanah untuk ikut menanam bambu bersama dengan para relawan Laskar Hijau.

Jett Thomason mengaku salut dengan upaya Laskar Hijau untuk memulihkan hutan lindung di Gunung Lemongan. Sebab, pekerjaan besar dan berat ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat yang ada di sekitar Gunung Lemongan sendiri. Sementara itu, Jai Nair pun kagum dengan pemandangan di Gunung Lemongan.

"Saya berharap suatu saat bisa datang kembali ke Gunung Lemongan khusus untuk berlibur dan menanam bersama Laskar Hijau," katanya.

Saat itu hadir juga Josua Ebenezer Simanjuntak, Presiden Student Association For Public Administraition (SAPA) Sumatera. Josua Ebenezer juga secara khusus datang ke Gunung Lemongan. "Saya sempat bersilaturahmi ke Gunung Sinabung setahun yang lalu. Dan beliau membalas lawatan saya dengan datang ke Gunung Lemongan," ujar Aak.

Setelah dari Gunung Lemongan, Jett dan Jai Nair juga meninjau Desa Selok Awar-awar untuk bersilaturahmi dengan keluarga almarhum Salim Kancil, Tosan, dan para aktivis penolak tambang di desa tersebut. Keduanya bahkan meninjau lokasi bekas tambang di Watu Pecak dan sawah milik almarhum Salim Kancil yang sudah rusak.

Kasus pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan Tosan terjadi pada Sabtu pagi, 26 September 2015. Dua warga Desa Selok Awar-awar itu menjadi korban penyiksaan lebih dari 30 orang pro-penambangan pasir di Pantai Watu Pecak. Salim Kancil ditemukan tewas di jalan dekat makam desa setempat setelah sebelumnya sempat dijemput dari rumahnya dan disiksa di Balai Desa. Sedangkan Tosan mengalami luka-luka serius serta sempat menjalani perawatan dan operasi di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.

Polisi telah menangkap dan menahan 37 tersangka terkait dengan kasus di Desa Selok Awar-awar. Salah satunya adalah Hariyono yang merupakan kepala desa Selok Awar-awar. Selain diduga menjadi aktor intelektual pembunuhan Salim Kancil dan pengeroyokan Tosan, Hariyono diduga melakukan tindak pidana ilegal mining di Pantai Watu Pecak.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

9 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

12 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

22 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

23 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

24 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya