COP21 Paris, Ada Pengusaha Sawit di Paviliun Indonesia?  

Senin, 30 November 2015 12:17 WIB

Pegawai Artha Graha Peduli melintas di depan Paviliun Indonesia. TEMPO/Untung Widyanto

TEMPO.CO, Paris – Pemerintah Indonesia tampak serius mempersiapkan partisipasinya dalam Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim di Paris atau COP21 yang dibuka Senin, 30 November 2015.

Salah satu bentuk partisipasi itu adalah pembuatan Paviliun Indonesia di arena COP21. Rencananya, paviliun itu akan diresmikan Presiden Joko Widodo atau Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada Senin siang, 30 November 2015.

Paviliun Indonesia berada di samping Paviliun Korea Selatan di arena konferensi di Le Bourget, pinggiran Kota Paris. Konferensi Iklim COP21 akan berlangsung hingga 11 Desember 2015, dihadiri 147 kepala negara dan kepala pemerintah. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan pemimpin dunia lainnya dijadwalkan hadir.

Paviliun Indonesia mengambil tema “Solution to Climate Change”. Hingga hari terakhir konferensi, bakal ada 47 diskusi dan seminar di paviliun ini, termasuk yang akan dihadiri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Desember 2015.

Namun ada satu ganjalan buat paviliun tersebut. Menjelang hari pembukaan, sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat menyayangkan kehadiran beberapa perusahaan perkebunan sawit dan hutan tanaman industri yang terkait dengan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sebagai sponsor Paviliun Indonesia.

Mereka menuduh perusahaan-perusahaan itu mendominasi paviliun dan melakukan green washing atau pencitraan dengan menonjolkan upaya konservasi agar tuduhan kejahatan lingkungan pada perusahaan tersebut tidak muncul.

Namun tudingan itu dibantah panitia. “Itu tidak benar. Dari sesi-sesi diskusi bisa dilihat ada keragaman para pihak dalam acara,” kata penanggung jawab Paviliun Indonesia, Agus Justianto, Minggu, 29 November 2015.

UNTUNG WIDYANTO (PARIS)

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

14 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

21 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

26 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

31 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya