TEMPO Interaktif, Jepara:Warga Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Jepara, hari ini menghentikan pekerjaan SUTET (saluran udara tegangan esktra tinggi) yang melintasi wilayahnya. Tindakan itu menyusul kekecewaan warga karena kemarin pihak PLN yang menyanggupi untuk membicarakan soal ganti rugi, tidak hadir.Ratusan warga kemarin memblokir jalan dan menyerang mobil yang dikendarai pejabat Pemkab Jepara yang melakukan kunjungan bersama anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah tapi tidak menyertakan petugas PLN.Menurut warga setempat, Guntur, dalam menangani ganti rugi PLN tidak transparan. Juga dalam pendataan warga penerima ganti rugi telah dimanipulasi, terutama mengenai kriteria warga yang seharusnya menerima ganti rugi. Guntur memberi contoh, tanah pekarangan yang seharusnya mendapatkan ganti rugi, didata PLN sebagai areal sawah, sehingga mempengaruhi nilai ganti rugi. "Sebelum tuntutan kami dipenuhi, kami menghentikan semua pekerjaan PLN yang dilakukan di tower-tower di desa kami," ujarnya.Rencananya, pada 16-17 Januari PLN akan melakukan penyaluran energi listrik pada kabel yang terpasang mulai dari instalasi PLTU Tanjung Jati B di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Jepara, dengan kekuatan 2 x 600 megawatt. Untuk kepentingan itu, sehari sebelumnya PLN akan lakukan pemadaman listrik di Jepara hingga Jawa Barat.bandelan