Teroris Ancam Ledakkan Jakarta, Terkait Jaringan ISIS?

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 25 November 2015 11:22 WIB

Personil Brimob berjaga-jaga di pos pantau wilayah Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Selain melakukan patroli lewat darat, polisi juga berpatroli lewat udara dengan helikopter, untuk membantu pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di pegunungan Poso. ANTARA/Zainuddin MN

TEMPO.CO, Jakarta - Melalui sebuah video berdurasi 9 menit, seorang yang diduga Santoso mengancam akan meledakkan kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tak hanya itu, dalam video tersebut, Santoso berencana meledakkan Istana Merdeka, pada Rabu, 25 November 2015.

Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie mengatakan, pemerintah tak perlu panik menanggapi ancaman teror kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu. Sebab, jaringan kelompok teroris yang dipimpin Santoso tersebut hanya beroperasi di Poso, Sulawesi Tengah.

Andrie menjelaskan, saat ini kekuatan MIT telah berkurang. Sebab, banyak anggota MIT yang dibekuk polisi. "Jaringan MIT tak cukup kuat untuk melakukan teror di Jakarta," tuturnya Selasa, 24 November 2015.

Selain itu, menurut Andrie, peluang Indonesia menjadi target serangan kelompok Negara Islam Irah dan Suriah atau ISIS pun kecil. Hal itu lantaran Indonesia tak terlibat dalam operasi penumpasan ISIS, baik di Suriah maupun Irak. "Karena itu, tak tepat jika ISIS menjadikan Indonesia sebagai sasarannya," katanya.

Dalam video yang terdapat di jejaring sosial Facebook, pria yang mengaku sebagai Santoso berupaya mengajak masyarakat untuk mendukung dan bergabung dengan Daulah Islamiyah.

Video yang sempat dibagikan hingga 97 kali oleh netizen dan diunggah oleh akun Facebook bernama Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo tersebut akhirnya diblokir pemerintah.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, ancaman teror itu tak membuatnya gentar dalam menumpas kelompok teroris. "Kami sudah siapkan langkah antisipatif dengan meningkatkan keamanan," tuturnya di Makassar.

Badrodin menambahkan, saat ini lembaganya tengah memburu Santoso melalui operasi Camar Maleo IV. Kendati Santoso belum tertangkap, dia mengklaim operasi tersebut mengalami perkembangan positif.

Pernyataan Kapolri tersebut berbeda dengan sikap Kepolisian Daerah Metro Jaya. Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal menanggapi serius ancaman tersebut dan meminta bantuan Densus 88 untuk meningkatkan pengamanan di Ibu Kota. "Peningkatan keamanan akan dilakukan di seluruh Polres hingga Polsek di Jakarta," ucapnya.

Selain itu, untuk membuktikan apakah ancaman itu benar dilakukan oleh kelompok yang diduga didukung penuh oleh ISIS, Polda Metro Jaya pun akan menyelidiki keaslian suara Santoso dalam video tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat khawatir akan adanya aksi teror. Departemen Luar Negeri Amerika mengeluarkan peringatan bagi warganya. "Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya baik saat menggunakan sarana transportasi maupun ketika berada di tempat umum," ujar pejabat Kementerian melalui situs travel.state.gov.

Peringatan travel warning tersebut berlaku sejak 23 November hingga 24 Februari 2016. Pemerintah khawatir kelompok teroris seperti, ISIS, Al-Qaeda, Boko Haram, dan kelompok lainnya akan melakukan teror di berbagai wilayah. Kelompok teroris itu diduga akan menyerang mulai tempat olahraga, teater, pasar terbuka, hingga bandara.

TRI YARI KURNIAWAN | AVIT HIDAYAT | GANGSAR PARIKESIT | THE GUARDIAN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya