(kiri-kanan) Anggota DPR Lintas Fraksi Adian Napitupulu (PDIP), Taufiqulhadi (Nasdem), Inas Nasrullah Zubir (Hanura) dan Arvin Hakim Thoha (PKB) mengangkat tangan bersama sebelum menyampaikan pernyataan sikap di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 20 November 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu inisiator gerakan mosi tak percaya dari Fraksi NasDem, Teuku Taufiqulhadi, mengatakan, gerakan sudah mendapat dukungan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari 10 fraksi secara individu. Meski belum ada penghitungan detail dan menyeluruh, ia mengklaim tak ada satu pun fraksi yang bulat masih berpihak atau percaya Setya Novanto tetap menjabat Ketua DPR.
"Bahkan partai tempat Setya bernaung ada yang mendukung gerakan ini," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 24 November 2015. Hingga kini, penggalangan terus berlanjut di tingkat fraksi melalui pemberian tanda tangan. Sebagian anggota Fraksi NasDem sendiri, sebagian sudah membubuhkan tanda tangan yang akan disusul anggota lainnya.
Gerakan mosi tak percaya digulirkan sebagai langkah lain memberikan hukuman terhadap Setya yang kerap melanggar etika sebagai pimpinan dewan. Setya diduga secara aktif melobi renegosiasi kontrak dengan PT Freeport Indonesia yang dalam perundingannya turut mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setya berkali-kali membantah dia mencatut nama Jokowi. "Saya dizalimi," katanya.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sebelumnya memberikan sanksi ringan terhadap Setya pada kasus kehadirannya dalam kampanye calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Setya juga dituding tak menghormati mahkamah karena selalu mangkir dalam proses pemeriksaan kasus yang sempat menghebohkan publik pada September 2015 silam.
Ihwal mosi tak percaya terhadap Setya, menurut Taufiqulhadi, memang tak semua fraksi bersedia mengedarkan form tanda tangan. Berdalih sungkan, Taufiqulhadi mengatakan ada sebuah fraksi yang hanya mengutarakan dukungan secara lisan. Fraksi itu diduga tak ingin menimbulkan polemik jika gamblang ikut dalam mosi yang diusung empat partai, yaitu PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura.
Soal pertemuan pimpinan Koalisi Merah Putih dengan Setya, Taufiqulhadi mengatakan, tak ada lagi perbedaan pendapat antara koalisi pemerintah dan koalisi nonpemerintah. Pertemuan di Hambalang sama sekali tak mempengaruhi posisi moral Dewan terhadap pelanggaran Ketua DPR. "Jangan sampai Dewan seperti karikatur yang cuma jadi bahan tertawaan dan cemooh," katanya. "Setya sudah pantas mengundurkan diri."