10 Spesies Burung Indonesia Ini Terancam Punah  

Reporter

Senin, 23 November 2015 10:37 WIB

Burung Murai batu menunjukan aksinya saat perlombaan kicau gading mania di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (15/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bogor - Badan Konservasi Internasional (IUCN) merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera mendapat konservasi karena terancam punah. Sepuluh burung tersebut adalah beo Nias, jalak putih, jalak suren, jalak Bali, murai batu Medan, cucakrawa, ekek keling, poksay kuda, poksay Sumatera, dan anis.

"Beo Nias di alam, di Pulau Nias, hanya 2-3 ekor. Di penangkaran hanya 4-5 ekor. Sudah sangat langka," kata Direktur Utama Taman Safari Indonesia Tony Sumampau saat acara Orientasi Wartawan Konservasi Alam (OWA-K) yang digelar Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi) di Kafe Macan Tutul, Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 22 November 2015.

Terus berkurangnya populasi burung, kata Tony, karena penangkapan yang begitu besar. Semua burung betina dan jantan diambil. "Jika semua betina diambil atau semua jantan diambil, jadi tidak bisa berkembang biak. Suatu saat akan habis," Tony berujar.

Menurut Tony, burung yang ditangkap kemudian dibawa ke pasar burung untuk diperjualbelikan. "Kematian di pasar burung begitu besar, 60 persen burung mati di pasar burung. Sisanya enggak lama mati juga. Yang hidup tak lebih dari 20 persen."

Burung yang ditangkap di alam dan diperjualbelikan di pasar burung biasanya mengalami stres dan akhirnya mati esok harinya. Pedagang di pasar burung, kata dia, inginnya burung-burung segera terjual.

"Jadi matinya tidak di pasar burung, tapi di tempat pembeli yang baru. Burung yang baru dibeli biasanya 1-2 hari mati karena rangkaian pengiriman hingga sampai ke pasar burung bisa menyebabkan burung stres," ujarnya.

Tony menjelaskan, ada satu contoh yang bagus dalam hal penangkaran agar burung di alam tidak habis. Salah satunya kabupaten di Bali, ada penangkaran burung anis yang lokasinya di alam. "Kabupatennya dekat Denpasar. Lokasi (penangkaran) di perkebunan kopi," tuturnya.

Di kabupaten itu, menurut Tony, penangkaran dilakukan di alam sehingga burung bisa dipanen oleh penangkar. Hanya, panennya terbatas. "Ada kuota berapa yang boleh diambil."

Dengan upaya seperti itu, Tony melanjutkan, burung anis akan tetap di alam. Namun penangkar bisa memanen dan memperjualbelikan burung tersebut. "Dengan demikian, burung tetap lestari," ucapnya.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

9 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

23 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

38 hari lalu

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah, mengaku mendapat pesan dari Jokowi soal rencananya untuk maju di Pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

41 hari lalu

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Mulai Uji Coba Angkot Listrik, Pakai DFSK Gelora E

29 Januari 2024

Kota Bogor Mulai Uji Coba Angkot Listrik, Pakai DFSK Gelora E

Kota Bogor mulai melakukan uji coba angkutan umum kota berteknologi listrik atau angkot listrik menggunakan DSFK Gelora E.

Baca Selengkapnya

Sekolah Ambruk, Siswa SDN Polisi 1 akan Belajar dengan Sistem Shift atau di Balai Kota Bogor

5 Januari 2024

Sekolah Ambruk, Siswa SDN Polisi 1 akan Belajar dengan Sistem Shift atau di Balai Kota Bogor

Sejumlah ruang kelas di SDN Polisi 1 Kota Bogor ambruk karena dilanda angin kencang.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi Guncang Sukabumi Pagi Ini, BPBD Kota Bogor Pantau dan Siaga

14 Desember 2023

Gempa Bumi Guncang Sukabumi Pagi Ini, BPBD Kota Bogor Pantau dan Siaga

BPBD Kota Bogor, Jawa Barat belum menemukan dampak bencana akibat gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Wanita oleh Pacarnya di Bogor, Pelaku Mengaku karena Kecelakaan

5 Desember 2023

Kronologi Pembunuhan Wanita oleh Pacarnya di Bogor, Pelaku Mengaku karena Kecelakaan

Alung, 20 tahun, tukang parkir di sebuah ruko di Kota Bogor, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap Fitria, kekasihnya sendiri

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Gadis di Bogor Baru Tiga Hari Keluar dari Penjara

5 Desember 2023

Pelaku Pembunuhan Gadis di Bogor Baru Tiga Hari Keluar dari Penjara

Alung, 20 tahun, tersangka pembunuhan terhadap kekasihnya, Fitria Wulandari, 21 tahun, di Kota Bogor diketahui baru tiga hari keluar dari sel

Baca Selengkapnya

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya