Saat Remaja Menolak Jadi Target Iklan Rokok  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 22 November 2015 17:30 WIB

Guru beserta murid SMPN 7 dan SMPN 2 berfoto dengan spanduk dengan penuh tanda tangan saat kampenye lingkungan sekolah bebas iklan dan penjualan rokok di Bandung, Jawa Barat, 13 November 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sekumpulan siswa sekolah menengah pertama memenuhi bagian depan panggung kecil di Taman Menteng, Jakarta. Dengan penuh semangat, mereka mengikuti rangkaian acara bertajuk "#STAR: Sekolah Tanpa Advertensi Rokok".

Siti Sinta Sari Dewi, siswi kelas IX MTs Jamiatul Huda, mengatakan #STAR merupakan kegiatan bagi anak remaja untuk terbebas dari target industri rokok melalui iklan rokok. Gadis yang biasa disapa Dewi ini berkumpul untuk mendeklarasikan penolakan mereka. "Aku sadar kalau rokok enggak bagus dan kami jadi target rokok. Kami menolak diam," katanya di Taman Menteng, Jakarta, pada Sabtu, 21 November 2015.

Dewi berdeklarasi bersama kawannya dari Jakarta dan Bandung. Kawan Jakarta berasal dari SMP 104, SMP 117, SMP Budhaya Santo Agustinus, dan SMP IT Ar-Rahman. Sedangkan dari Bandung ada SMP 7, SMP 2, dan SMP 15. "Sekolah tersebut adalah inisiator di regional masing-masing," kata Nina Mutmainnah Armando, Pengurus Yayasan Pengembangan Media Anak, salah satu lembaga yang memfasilitasi kegiatan tersebut selain Lentera Anak Indonesia dan Smoke-Free Agents.

Kegiatan tersebut berawal dari hasil pemantauan ketiga lembaga di atas terhadap iklan rokok. Mereka menemukan iklan rokok menjamah daerah sekitar sekolah yang, menurut Nina, seharusnya bersih dari iklan. "Di Bandung ditemukan bahwa golden area iklan rokok berada sekitar 100 meter dari gerbang sekolah," katanya.

Beberapa pihak sekolah yang mendengar kabar tersebut kemudian memutuskan mendampingi siswanya melakukan aksi membersihkan iklan rokok. Mereka menurunkan atau melepas iklan rokok, seperti spanduk, poster, atau stiker. "Kami juga megecat iklan yang ditempel supaya enggak keliatan lagi," tuturnya.

Meski mengaku banyak yang menentang, Dewi dan kawannya mengaku tidak ingin menyerah. Melalui kegiatan ini, mereka berharap pemerintah bisa melakukan pelarangan total iklan rokok agar tidak banyak lagi remaja yang termakan iklan. "Masalahnya, saat ini rokok sudah mendapatkan image sebagai produk normal, bahkan pengisapnya dianggap cool," kata Nina. Image seperti itulah yang dikhawatirkan membuat remaja yang rentan ingin mencoba.

Nina mengatakan permintaan larangan rokok tidak seberapa. "Kami bukan meminta pabrik rokok ditutup," katanya. Di banyak negara, iklan rokok sudah dilarang beredar di berbagai media, seperti televisi, radio, Internet, majalah, dan koran. "Hanya Indonesia yang tidak melarang sama sekali."

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

6 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

21 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

24 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

35 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

39 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

50 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

54 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya