BKSDA Bengkulu Usulkan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera  

Reporter

Sabtu, 21 November 2015 13:10 WIB

Tim dokter BKSDA Provinsi Bengkulu melakukan pengobatan terhadap harimau Sumatera bernama Giring yang mengalami luka lecet disekujur tubuh akibat berada di kandang terlalu kecil. TEMPO/Phesi Ester Julikawati

TEMPO.CO, Bengkulu - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu mengagas dibangunnya pusat rehabilitasi harimau sumatera milik pemerintah. Pusat rehabilitasi ini diperlukan karena banyaknya harimau sumatera yang perlu diselamatkan akibat konflik dengan manusia di daerah ini.

Selama ini, pemerintah tidak punya pusat rehabilitasi harimau sumatera. Semuanya milik lembaga konservasi. “BKSDA Bengkulu telah mengajukan usul itu," kata Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu Anggoro Dwi Sujiarto, Sabtu, 21 November 2015.

BKSDA mencatat, dalam dua tahun terakhir, terdapat sembilan ekor harimau sumatera yang diselamatkan akibat konflik dengan manusia. Dari sembilan ekor harimau itu, 2 ekor dikirim ke Tamling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Provinsi Lampung; 2 ekor dikirim ke Taman Safari, Cisarua, Jawa Barat; 3 ekor mati; dan 2 ekor lagi, yakni Elsa dan Giring, masih berada dalam rehabilitasi BKSDA. Kaki kanan depan Elsa terkena jerat pemburu sehingga harus diamputasi. Sedangkan Giring, harimau laki-laki, diamankan karena memangsa satu petani karet di Kabupaten Seluma.

Tidak adanya pusat rehabilitasi, ucap Anggoro, membuat BKSDA terpaksa merehabilitasi Giring dan Elsa selama tujuh bulan di kandang sempit berukuran 1,5 x 1,5 meter. Akibatnya, kedua harimau mengalami luka di sekujur tubuh. Keduanya segera dipindahkan ke kandang yang lebih besar di Pusat Latihan Gajah (PLG), Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara.

Lokasi yang ditawarkan untuk pusat rehabilitasi adalah PLG, Sebelat, tempat Giring dan Elsa dirawat saat ini. PLG memiliki luas 7.735 hektare dengan kondisi yang cukup representatif sebagai tempat rehabilitasi harimau yang dapat berdampingan dengan gajah.

Sedangkan jenis rehabilitasi yang dapat dilakukan adalah pembibitan, yang hasilnya akan dilepasliarkan ke alam bebas atau untuk kepentingan keilmuan. Pusat rehabilitasi juga akan melatih harimau yang bermasalah agar dapat beradaptasi dengan lingkungan liar.

"Rehabilitasi jenis kedua ini yang memang agak mahal, mengingat perlakuannya cukup rumit,” tuturnya. Namun, dengan dokter, pelatih, dan kondisi yang dimiliki PLG, ia optimistis usulan dapat dipertimbangkan pemerintah.

PHESI ESTER JULIKAWATI




Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya