Tragedi Salim Kancil, Polisi Lumajang Buru Empat Buron  

Reporter

Kamis, 19 November 2015 17:01 WIB

Kronologi Pembunuhan Salim Kancil. (Ilustrasi: TEMPO/KENDRA PARAMITA)

TEMPO.CO, Lumajang - Aparat Kepolisian Resor Lumajang terus melakukan perburuan terhadap empat buron kasus tragedi Salim Kancil.


"Pidana umum tiga orang dan pidana khusus, yaitu tambang, satu orang. Keempatnya masuk daftar pencarian orang (DPO)," kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Mundzir Ismail, Kamis, 19 November 2015.


Fadly mengatakan keempat buron yang masuk DPO ini masih belum terdeteksi keberadaannya. "Kalau sudah terdeteksi pasti bisa dikejar," kata Fadly.

Ada banyak faktor yang membuat perburuan terkendala. "Banyak faktor, sarana komunikasi dan informasi-informasi yang didapatkan masih minim," katanya.

Karena itu, polisi masih terus melacak keberadaan para tersangka. "Lewat mana saja, termasuk informasi yang kemarin di Kalimantan Selatan itu," katanya. Salah satu tersangka yang masuk DPO, yakni Tinarlap, tertangkap di Kota Baru, Kalimantan Selatan.

"Polisi mendapat informasi dari masyarakat sekitar," kata dia. Dari informasi warga, orang yang mencurigakan dilaporkan ke Polsek setempat.

Polres Lumajang, kata Fadly, telah mengirimkan DPO ke Polda di seluruh Indonesia. "Dari Polda dikirim ke Polres jajaran," katanya.

Kata Fadly, diduga sejumlah buron ini ada yang menyembunyikan. Pihaknya belum bisa menuduh. "Soal indikasi disembunyikan, kami tidak bisa menuduh seperti itu, tapi mungkin saja ada yang memfasilitasi, membantu, atau dia sendiri," katanya.

Kalau sudah tertangkap, kata dia, baru bisa diketahui indikasi tersebut. Fadly mengatakan tidak mudah menangkap DPO. "Apalagi kalau mereka bisa menghilangkan jejak, seperti telepon. Kecuali kalau ada komunikasi kembali dengan keluarga. Itu masih kami pantau," kata dia.


Dengan tertangkapnya satu DPO, polisi telah menahan 38 tersangka kasus pidana umum tragedi Salim Kancil dan pidana khusus pertambangan.


Dalam tragedi yang terjadi di Desa Selok Awar-awar ini, dua warga yang dikenal penolak tambang pasir di Pantai Watu Pecak, yakni Salim Kancil dan Tosan, menjadi korban penganiayaan.


Advertising
Advertising

Salim Kancil ditemukan tewas di jalan dekat makam desa setelah sebelumnya sempat dianiaya di Balai Desa Selok Awar-awar. Sedangkan Tosan mengalami luka serius dan sempat dirawat serta menjalani operasi di RS Saiful Anwar Kota Malang.


Dalam tindak pidana tersebut, Kepala Desa Hariyono ditetapkan menjadi tersangka dan diduga sebagai otak penganiayaan terhadap dua warganya ini. Hariyono juga menjadi tersangka dalam pidana khusus, yakni penambangan ilegal di Pantai Watu Pecak.




DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

5 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

6 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

9 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

10 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

10 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya