Tangis dan Pekik Kemenangan Usai Gugatan soal Pabrik Semen  

Reporter

Rabu, 18 November 2015 05:04 WIB

Lokasi pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng Utara, Rembang, Jawa Tengah. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Suara tangis dan histeris pecah di ruang utama sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang, Selasa, 17 November 2015. Saat hakim mengucapkan "mengabulkan gugatan para penggugat seluruhnya", ibu-ibu yang sejak siang hari menunggui persidangan langsung saling berpelukan. Mereka menangis mentitikkan air mata tanda bahagia. Suara pekik "Hidup Kendeng, kendeng lestari" juga membahana di ruang persidangan.

Suasana histeris dan teriakan yel-yel juga terdengar di depan Kantor PTUN Semarang. Saat mereka sudah mengetahui gugatan dikabulkan, warga yang tadinya hanya duduk-duduk langsung serentak berdiri. Wajah lelah warga pengunjuk rasa terobati setelah hakim memutuskan mengabulkan gugatan.

Maklum, sejak pukul 10.00 WIB, pengunjuk rasa harus berjalan kaki dari Museum Ronggowarsito menuju ke Kantor PTUN Jalan Abdurrahman Saleh Semarang yang berjarak sekitar 5 kilometer. Apalagi, di antara mereka ada sekitar 200 warga yang sudah berjalan kaki dari Pati ke Semarang sejak Ahad malam lalu.

Mereka menempuh jalan kaki sepanjang 122 kilometer. Sampai di PTUN pukul 10.30 WIB, warga harus menunggu cukup lama. Panas terik matahari tak menghalangi warga untuk tetap setia menunggu putusan hakim. Jam demi jam mereka lewati. Tak dinyana, pembacaan putusan hakim baru rampung pukul 17.48 WIB.

Selama pembacaan putusan itu, beberapa warga di dalam ruang sidang juga terlihat matanya berkaca-kaca. Mereka terharu setelah bersidang sebanyak 27 kali dengan waktu sejak 19 bulan lalu, tepatnya pada Mei 2014.

Hasilnya, selain mengabulkan gugatan warga, hakim yang diketuai Adi Budi Sulistyo dengan anggota Ery Elvi Ritonga dan Wardoyo Wardana juga memutuskan izin lingkungan yang dikeluarkan Bupati Pati bernomor 660.1/4767/2014 yang terbit 8 Desesmber 2014 tentang izin lingkungan pembangunan pabrik semen serta penambangan batu gamping dan lempung oleh PT SMS, batal demi hukum dan harus dicabut.

Di antara ibu-ibu yang setia menunggu itu, ada seorang ibu bernama Kanah yang berdiri di ruang persidangan sejak pukul 13.00 hingga selesai pembacaan putusan. Kanah masuk dalam daftar warga yang ikut jalan kaki dari Pati. Di dalam ruang sidang, ia mengenakan caping bertuliskan: "Tolak Semen". Di punggungnya dicantoli tas yang terbuat dari sak warna putih, bekas wadah beras. Di dalam sak itulah, Kanah menaruh bekal seperti air minum. Dua kayu ia jejerkan didalam sak untuk memasang bendera merah putih dan bendera JMPPK warna hitam.

Oleh keluarganya, Kanah sempat disuruh untuk duduk. Tapi, Kanah menolak. "Hati saya belum tenang," kata Kanah. Ia baru beranjak dari tempatnya berdiri saat hakim selesai membacakan putusan. "Alhamdulillah," katanya sambil menangis.

ROFIUDDIN

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

5 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

1 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

44 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

48 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

50 hari lalu

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya