Warga Papua Minta Dilibatkan dalam Renegosiasi Freeport

Reporter

Sabtu, 14 November 2015 07:22 WIB

Para pekerja Freeport berkumpul dekat lokasi terowongan yang atapnya longsor di Mimika, Papua, (15/5). 10 pekerja ditemukan selamat, 4 tewas, dan 27 pekerja lainnya belum diketahui nasibnya. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Markus Huluk, 35 tahun, pengarang buku Menggugat Freeport: Suatu Jalan Penyelesaian Konflik, meminta penduduk lokal dilibatkan dalam perundingan kontrak karya antara pemerintah dengan PT Freeport. Hal itu agar hak dan kewajiban antara penduduk lokal, pemerintah, dan Freeport menjadi jelas.


"Dalam kontrak karya pertama dan kedua, tidak pernah melibatkan orang Papua khususnya suku Amnungme dan Kamoro sebagai pemilik hak ulayat," kata Markus dalam diskusi membedah buku karyanya di kantor Komnas HAM, Jumat, 13 November 2015.


(Baca:Dua Tuntutan Komnas HAM Terkait Renegoisasi Freeport)

Menurut Markus Huluk, warga Papua adalah pemilik saham tanah, Freeport pemilik saham uang, dan pemerintah sebagai regulator. Sebab itu upaya duduk bersama itu penting karena konflik kekerasan dan protes dari warga Papua masih kerap terjadi.

Perlibatan itu, kata dia, dimulai dari proses awal yaitu negoisasi. Namun sebelumnya, ia meminta ada upaya konsolidasi di antara warga Papua, karena masyarakat sudah dipecah belah oleh Freeport. "Kami berupaya agar warga bersatu, karena kalau masyarakat bersatu Freeport selalu takut," ujar dia

Senada dengan Markus, Hans Magal, tokoh muda Amungme tinggal di Timika, juga meminta agar warga Papua dapat bersatu, dan menuntut agar dilibatkan dalam negoisasi kontrak karya Freeport.

Pemerintah belum mau melakukan negoisasi perpanjangan kontrak dengan Freeport. Sebab perpanjangan izin baru dapat dilakukan dua tahun sebelum kontrak habis atau pada 2019.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, bila ingin memperpanjang kontrak karyanya, PT Freeport harus berusaha memenuhi permintaan Indonesia. "Kami katakan, jika Freeport mau memenuhi permintaan pemerintah, bukan tidak mungkin terjadi kesepakatan," kata Rizal di kantornya, Kamis, 12 November 2015.

Dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Freeport pada Oktober lalu, pemerintah meminta lima hal yaitu terkait royalti, divestasi, peningkatan kandungan lokal, hilirisasi industri/smelter, dan pembangunan Papua.

AHMAD FAIZ IBNU SANI

Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

15 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

31 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

2 Mei 2023

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).

Baca Selengkapnya

Bahlil: Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham 10 Persen di Freeport

28 April 2023

Bahlil: Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham 10 Persen di Freeport

Bahlil mengatakan pembahasan rencana penambahan kepemilikan saham di Freeport telah dilakukan secara intensif dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya