Diteror, BEM Unibraw Batalkan International Youth Forum  

Reporter

Jumat, 13 November 2015 11:29 WIB

Gedung Rektorat Universitas Brawijaya. TEMPO/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Malang - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya, Malang, membatalkan kegiatan Brawijaya International Youth Forum 2015 lantaran teror yang dialami penyelenggara. "Ada pesan pendek dan telepon yang meminta acara dibatalkan. Jika tidak, ada kelompok yang mengancam akan membubarkan," kata juru bicara panitia, Teuku M. Farhan Alqifari, Jumat, 13 November 2015.

Pelaku, ucap dia, meneror panitia karena menganggap forum tersebut mendiskusikan isu sensitif, yakni isu tentang kaum minoritas lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Padahal, ujar Farhan, acara bertema The Right of Minorities in a Globalizied World ini membahas isu hak asasi manusia kaum minoritas. Sedangkan kelompok LGBT merupakan bagian kecil isu yang akan dibahas.

Farhan mengklaim diskusi itu murni inisiatif BEM FISIP. Dia menjamin tak ada pesanan dari pihak tertentu untuk membahas isu LGBT. Apalagi, dalam forum tersebut, mereka tak mengundang kelompok minoritas LGBT. Forum ini akan dihadiri anak muda, terutama mahasiswa.

Rencananya, acara diselenggarakan di Hotel Swiss Bell In, Malang, 11-12 November 2015. Narasumber dalam diskusi itu di antaranya Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Luar Negeri Dicky Komar; perwakilan UNDP, Hendry Yulius Wijaya; pengajar Universitas Frankfrut Frank Large; aktivis LGBT, Dede Utomo; dan Wakil Sekretaris PWNU Ahmad Rubaidi.

Sepekan sebelum acara, panitia mendapat teror lewat pesan pendek dan telepon. Padahal mereka telah memesan tempat jauh hari dan sekitar 90 mahasiswa telah memesan tiket diskusi. Setiap peserta membayar Rp 300 ribu. "Kami harus mengembalikan dana dan membatalkan sejumlah kerja sama," tuturnya.

Farhan mengaku kegiatan ini telah mendapat izin dari Dekan FISIP Universitas Brawijaya. Dia menyayangkan ada intimidasi yang membuat acara tersebut batal.

Wakil Dekan II FISIP Universitas Brawijaya Imron Rozuli mengatakan telah mengingatkan mahasiswa agar berhati-hati menyangkut isu sensitif, seperti membahas persoalan LGBT. Apalagi kegiatan dilakukan di luar kampus. "Rektor juga ditekan pihak luar," katanya.

Demi menjaga rasa aman dan ketertiban, Universitas Brawijaya meminta mahasiswa membatalkan acara yang digagas selama sebulan penuh itu.

Sebelumnya, Universitas Diponegoro, Semarang, membatalkan diskusi bertema LGBT yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro pada Kamis lalu.

EKO WIDIANTO




Berita terkait

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

8 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

17 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

31 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

31 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

20 Januari 2024

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

25 Desember 2023

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan

Baca Selengkapnya