TEMPO Interaktif, Denpasar:Selain mengandung formalin, ikan-ikan yang dijual di beberapa sentra perikanan Kabupaten Badung dan Denpasar mengandung pestisida dan detergen. Ikan-ikan itu diperdagangkan di pasar-pasar tradisional yang biasanya menjadi tempat para ibu berbelanja. "Ikan-ikan itu didatangkan dari Jawa," kata I Made Sukaya, Kepala Sub Dinas Usaha dan Pengolahan Hasil Dinas Kelautan dan Perikanan Bali, Kamis (5/1). Temuannya itu berdasar laporan seorang Ketua Kelompok Nelayan di Jembrana. Nelayan yang sering bolak-balik Jawa-Bali itu melaporkan bahwa di Jawa sebelum dibawa ke Bali, ikan-ikan itu dicuci dengan deterjen bubuk agar bersih dan terlihat putih. Selain itu, agar tidak dirubungi lalat, juga disemprot dengan pestisida untuk nyamuk. Mereka kemudian didistribusikan ke Bali terutama ke pasar-pasar Badung dan Denpasar seperti Pasar Kedonganan, Pasar Badung, Kumbasari, dan lain-lain. Sementara itu, penelitian dan uji laboratorium DKP dan BP POM Bali menyimpulkan, ikan-ikan yang berasal dari tangkapan nelayan setempat tidak mengandung bahan pengawet mayat maupun boraks. "Buktinya, sampel yang diambil dari luar Badung dan Denpasar semuanya negatif formalin," ujar Sukaya. Sebagai contoh, pada April dan Juli 2005, dari 65 sampel hanya satu yang positif mengandung formalin. Rilla Nugraheni