Ribuan Warga dan Tokoh Agama Melayat Uskup Agung Semarang  

Reporter

Rabu, 11 November 2015 16:31 WIB

Uskup Semarang, Johanes Pujo Sumarta memimpin Misa orang sakit di Rumah Sakit Elisabeth Semarang, 15 Februari 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Ribuan warga melayat jenazah Uskup Agung Semarang, Monsinyur Johannes Pujasumarta, yang meninggal Selasa malam, 10 November 2015. Sejak tadi malam hingga sore ini, kedatangan para pelayat, baik dari umat Katolik, warga biasa, maupun tokoh kelompok lintas agama terus mengalir .

Tadi malam, jenazah Romo Puja, begitu almarhum akrab dipanggil, disemayamkan di Rumah Sakit Elisabeth. Baru pada pukul 10.00 pagi tadi dipindahkan ke Gereja Katedral Semarang. Sejak disemayamkan di rumah sakit hingga gereja, warga dan umat tak hentinya datang dan berdoa untuk almarhum.

“Monsinyur Pujasumarta orangnya sangat toleran. Kami ikut memiliki beliau sebagai seorang tokoh yang sangat dihormati,” kata Denny Septiviant, pengurus Gerakan Pemuda Anshor Jawa Tengah yang ikut melayat.

Para pelayat yang akan mendoakan almarhum harus antre sepanjang 20-an meter. Saking banyaknya orang datang, ada petugas yang mengatur para pelayat. Seorang petugas harus berulang kali mengingatkan pelayat agar proses doa di dekat jenazah Pujasumarta tidak perlu lama-lama. “Karena harus bergantian dengan yang lain,” kata seorang petugas.

Denny menambahkan, Pujasumarta adalah sosok yang cukup dikenal oleh lintas agama dan kelompok. Bahkan, kata Denny, pada 1990-an Pujasumarta sudah sering memberikan bantuan ke aktivis-aktivis yang membela isu kerakyatan. “Kadang membantu menyediakan tempat karena kadang rapat aktivis di era orde baru juga harus sembunyi-sembunyi,” kata Denny.

Ada pula Sukron, aktivis Gusdurian Semarang. Menurutnya, Romo Puja adalah sosok penggagas toleransi. “Dulu sering mengumpulkan mahasiswa lintas agama untuk belajar bersama tentang kerukunan agama, kampanye perdamaian kepada para anak muda,” ujarnya.

Tokoh Parisada Hindu Darma, I Nyoman Surahatta, yang berada di Bali pun ikut kehilangan uskup kelahiran Surakarta, 27 Desember 1949 ini. “Kami di sini ikut mendoakan, beliau orang baik,” katanya.

Pujasumarta adalah uskup kelahiran Surakarta, 27 Desember 1949. Dia meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga Keuskupan Agung Semarang Aloys Budi Purnomo mengatakan almarhum selama 1,5 tahun ini keluar -masuk rumah sakit melawan penyakit yang dideritanya.

Rabu sore ini, jenazah akan dibawa ke Yogyakarta untuk dimakamkan di kompleks Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta, pada Kamis, 12 November 2015. Setelah itu, jenazah disemayamkan di kompleks Seminari Tinggi Kentungan. Rencananya, jenazah baru dimakamkan Jumat, 13 November 2015, pukul 10.00 WIB. Pujasumarta menjadi Uskup Agung Semarang sejak 2010. Sebelumnya, pada 2008-2010 menjadi uskup di Bandung.




ROFIUDDIN


Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

7 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

1 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

6 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

44 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

48 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

59 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

59 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

59 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya