Hadapi Kejahatan di Laut Perlu Pengadilan Maritim

Reporter

Editor

Rabu, 4 Januari 2006 18:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima Komando Armada Maritim RI Kawasan Barat, Laksamana Muda Tedjo Edhy Purdijatno, mengusulkan pembentukkan pengadilan maritim untuk menangani kasus-kasus kejahatan yang terjadi di laut. Ia mencontohkan kasus kejahatan di laut, seperti perompakan, penyelundupan bbm dan pencurian ikan. Penanganan tindak pidana khusus di bidang kelautan itu juga harus diserahkan kepada orang-orang yang mengerti persoalan tersebut. Sehingga penyelesaiannya dapat sesuai dengan harapan yang diinginkan bersama.Selama ini, menurut Tedjo, putusan pengadilan umum terhadap kasus-kasus seperti itu tidak sepadan dengan nilai kejahatan yang telah diperbuat. Dia mencontohkan saat TNI AL menangkap kapal yang bermuatan kayu illegal. Setelah di proses di pengadilan, pelaku dijatuhkan hukuman dua tahun penjara dan kapal yang digunakan disita oleh negara. Tapi majelis banding atau kasasi Mahkamah Agung kemudian membebaskan pelaku berikut kapalnya. "Seharusnya seluruh elemen bangsa harus berpikir untuk kepentingan bangsa dan negara dan bukan untuk kepentingan sektoral. Kalau memang salah, katakan salah,” tegasnya di Markas Komando Armabar, Jakarta, Rabu (4/1). Mengenai pengamanan di selat Malaka, Tedjo menyatakan akan melanjutkan operasi Gurita. Operasi ini merupakan operasi pengamanan yang lebih komprehensif, dengan melibatkan satuan Marinir dan intelijen.“Setelah diadakan operasi ini, kejahatan (di Selat Malaka) menurun,” katanya. Dia mengakui bahwa saat ini kapal patroli yang digunakan untuk melakukan pengamanan di wilayah barat sangat kurang. Kapal patroli yang dimiliki Koarmabar saat ini berjumlah 39 buah. Seharusnya, untuk melakukan pengamanan di wilayah barat indonesia dibutuhkan kapal patroli minimal 100 buah. Sedangkan untuk melakukan pengamanan di seluruh wilayah Indonesia Dibutuhkan kapal patroli minimal 300 buah. “ Di seluruh angkatan kita baru punya 14 kapal,” ujarnya. Eko Nopiansyah

Berita terkait

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

30 Juni 2016

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152.

Baca Selengkapnya

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

16 April 2016

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

12 November 2015

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

12 November 2015

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

11 Maret 2014

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

7 Juni 2013

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

10 April 2011

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Bajak Laut Merajalela

21 Januari 2011

Bajak Laut Merajalela

Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.

Baca Selengkapnya

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

9 Maret 2010

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya