SIDANG SUAP: Rio Capella Mau Kontak Jaksa Agung, Ternyata..  

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 9 November 2015 13:45 WIB

Mantan Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella sebelum menjalani sidang perdananya di pengadilan Tipikor, Jakarta, 9 November 2015. Sidang beragenda pembacaan dakwaan atas kasus dugaan penerimaan suap bansos Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam surat dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum, terdakwa kasus suap, Patrice Rio Capella, bertemu dengan Evy Susanti dan Fransisca Insani Rahesti alias Sisca di hotel Kartika Chandra, Jakarta Pusat, 22 Mei 2015.

Dalam perjumpaan itu, Rio mengatakan kepada Evy bahwa dirinya akan menjalin komunikasi dengan Jaksa Agung sepulang umrah. Rio juga mengatakan semenjak islah, semua pihak jadi cooling down.

BACA: SKANDAL SUAP GATOT: Rio Capella Dianggap Langgar Etika DPR

Namun, sepulang umrah pada 3 Juni 2015, Rio mendapat teguran dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Paloh mengetahui Rio bertemu Evy. "Surya Paloh menyesalkan mengapa terdakwa menemui Evy Susanti," kata jaksa penuntut umum Yudi Kristiana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 9 November 2015.

Menurut jaksa, keterkaitan Patrice Rio dengan kasus Evy Susanti dan suaminya, Gatot Pujo Nugroho, bermula dari permintaan Gatot dan Evy. Gatot adalah Gubernur Sumatera Utara (kini nonaktif) yang terlilit dugaan korupsi dana bantuan sosial dan dana hibah di Provinsi Sumatera Utara.

BACA: SKANDAL SUAP GATOT: Inilah Pesan WhatsApp Rio Capella-Sisca

Penyelidikan itu ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, kemudian diambil alih Kejaksaan Agung. Alasan Gatot menghubungi Rio adalah ingin meminta Rio mengamankan kasus itu. "Caranya, meminta Rio melobi Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, untuk menghentikan penyelidikan kasus itu," seperti tertuang dalam dakwaan.

Gatot menilai Rio punya kapasitas. Karena, Rio saat itu adalah anggota DPR Komisi Hukum yang bermitra dengan lembaga hukum termasuk Kejaksaan Agung. Selain anggota DPR, Rio juga adalah Sekretaris Jenderal Partai NasDem. Sama seperti Jaksa Agung Prasetyo, yang juga dari NasDem.

SIMAK: PENGAKUAN ISTRI GATOT: Cari Duit untuk Rio Capella

Gatot juga meminta Rio memfasilitasi dirinya bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Gunanya untuk didamaikan (islah) dengan wakilnya di pemerintah Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi. Pertemuan itu benar terjadi.

Gatot dan Evy memberikan duit kepada Rio senilai Rp 200 juta, melalui perantara Fransisca Insani Rahesti. Fransisca adalah kawan lama Rio yang juga bermagang di kantor pengacara Otto Cornelis Kaligis.

BERITA MENARIK
Lihat, 14 Seleb Tanpa Make-Up, Masih Cantik? Jangan Kaget
Geger Uang Lobi Jokowi Ketemu Obama: Ini Reaksi Istana


Selanjutnya: Patrice Rio Capella menjalani sidang...

<!--more-->

Patrice Rio Capella, 46 tahun, menjalani sidang pembacaan dakwaan hari ini. Jaksa penuntut umum KPK mendakwa Rio menerima hadiah atau janji berupa uang tunai sebesar Rp 200 juta. Uang ini diduga berasal Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, dan istrinya, Evy Susanti. Melalui perantara Fransisca Insani Rahesti, sahabat Rio.

BACA: SKANDAL SUAP GATOT: Rio Capella Buka-bukaan Soal Uang Sisca

Jaksa mendakwa Rio dengan dua pasal. Pertama, Pasal 12 huruf a Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kedua, Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Rio menjadi tersangka kasus ini pada Kamis, 15 Oktober 2015. Gatot Pujo dan Evy pun ikut menjadi tersangka. Rio resmi ditahan KPK pada Jumat, 23 Oktober 2015. Semenjak jadi tersangka, Rio mengundurkan diri sebagai anggota DPR, anggota Partai NasDem, dan Sekretaris Jenderal Partai NasDem.

SIMAK: SKANDAL SUAP GATOT: Rio Capella Akui Terima Rp 200 Juta, tapi

Nama Rio terungkap setelah penyidik KPK mengembangkan perkara Gatot dan Evy yang pertama. Yakni, dugaan suap terhadap majelis hakim dan seorang panitera di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

Kasus ini masih berkaitan dengan dugaan korupsi dana bansos Gatot itu. Ceritanya, anak buah Gatot melalui pengacaranya, Otto Cornelis Kaligis, menggugat PTUN Medan agar menghentikan penyelidikan korupsi dana bansos di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

BACA: Rio Capella Terima Duit di Dekat Kantor Partai NasDem

PTUN Medan menerima sebagian gugatan itu. Namun, pada 9 Juli 2015, KPK mengungkap adanya suap-menyuap terhadap hakim dan panitera yang memutus perkaranya. Kasus ini menyeret pengacara kondang OC Kaligis untuk diadili di pengadilan.

Pengembangan kasus ini pun terus berlanjut. Selain diduga menyuap hakim dan panitera, serta anggota DPR Patrice Rio, Gatot kini disangka lagi menyogok puluhan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Demi mengamankan kasusnya, dugaan korupsi yang ditangani Kejaksaan.

REZKI ALVIONITASARI

BERITA MENARIK
Lihat, 14 Seleb Tanpa Make-Up, Masih Cantik? Jangan Kaget
Geger Uang Lobi Jokowi Ketemu Obama: Ini Reaksi Istana

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

6 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

7 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

13 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

16 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya