BNPB: Aktivitas Anak Gunung Rinjani Masih Tinggi

Reporter

Minggu, 8 November 2015 05:04 WIB

Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada 25 Oktober 2015. Gunung Barujari atau Gunung Baru berada di kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran 170m x 200 meter. ANTARA/Lalu Edi

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas vulkanis Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, masih cukup tinggi. Informasi visual dan data kegempaan dari Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani, asap putih terlihat tebal setinggi 1.000-1.500 meter.

Sebaran abu vulkanis tipis pada Sabtu, 7 November 2015, pukul 11.00 Wita dominan di selatan-barat daya. Sebaran abu lebih sedikit dibanding sebelumnya.

Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, aman dari abu. Kegempaan tremor menerus 3-44 mm (dominan 15 mm). “Potensi erupsi masih cukup tinggi. Status Gunung Rinjani masih waspada atau level 2,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Evaluasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, tingkat kegempaan Barujari setelah erupsi pertama pada 25 Oktober 2015 masih menunjukkan peningkatan dalam amplitudo tremor. Pada 2-5 November 2015, hasil pengamatan menunjukkan tremor berkorelasi dengan erupsi yang terjadi secara menerus dari kerucut Barujari.

Asap kawah keluar dengan tinggi maksimum 2.000 meter di atas Barujari. Jatuhan piroklastik yang jatuh di badan Barujari dan aliran lava yang mengalir ke arah timur laut menuju kaldera. “Ancaman bahaya secara langsung berupa jatuhan piroklastik dan aliran lava masih berada di dalam kaldera,” ujarnya.

Menurut Sutopo, hingga saat ini, belum perlu ada pengungsian. Masyarakat di sekitar kawasan Rinjani dan pengunjung wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam kaldera dalam radius 3 kilometer dari kawah Barujari yang berada di dalam kaldera Rinjani. Pemukiman terdekat berada pada radius 9 kilometer.

Untuk mengantisipasi dampak erupsi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendirikan tenda pengungsi di sembilan lokasi: 4 lokasi di Lombok Utara, 3 lokasi di Lombok Barat, 2 lokasi di Lombok Tengah.

BPBD Nusa Tenggara Barat telah membagikan seratus ribu masker ke beberapa lokasi, seperti Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Tengah.

SUPRIYANTHO KHAFID




Berita terkait

Masih Banyak Pendaki Rinjani yang Corat-coret dan Buang Sampah

28 Agustus 2017

Masih Banyak Pendaki Rinjani yang Corat-coret dan Buang Sampah

Para pendaki gadungan marak di sekitar kawasan Pegunungan Rinjani, bersamaan kian bergairahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Erupsi Anak Gunung Rinjani, Tak Ada Turis yang Terjebak  

28 September 2016

Erupsi Anak Gunung Rinjani, Tak Ada Turis yang Terjebak  

Sekitar 100 wisatawan masih berada di lokasi aman di sekitar Gunung Rinjani dan Gunung Barujari.

Baca Selengkapnya

Gunung Barujari Meletus, Aparat Cari Ratusan Wisatawan  

28 September 2016

Gunung Barujari Meletus, Aparat Cari Ratusan Wisatawan  

Status Gunung Rinjani pun kini telah dinaikkan dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II).

Baca Selengkapnya

Gunung Barujari di Lombok Meletus Lagi

27 September 2016

Gunung Barujari di Lombok Meletus Lagi

Selama 2016, Barujari telah beberapa kali meletus. Pada 1 Agustus 2016, Barujari tiga kali meletus dalam satu hari. Pada Juli lalu pun, gunung itu meletus. Gunung tersebut sedang stres.

Baca Selengkapnya

Meletus, Gunung Barujari Lontarkan Abu Setinggi 2.000 Meter  

27 September 2016

Meletus, Gunung Barujari Lontarkan Abu Setinggi 2.000 Meter  

Disiapkan masker sebanyak 55 ribu lembar dari BPBD dan 250 ribu lembar dari Dinas Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Debu Gunung Baru Jari, Bandara Lombok Ditutup

1 Agustus 2016

Debu Gunung Baru Jari, Bandara Lombok Ditutup

Para pendaki juga dilarang mendekat ke gunung Baru Jari.

Baca Selengkapnya

Ini Babad Lombok Menceritakan Dahsyatnya Letusan Samalas  

6 Maret 2016

Ini Babad Lombok Menceritakan Dahsyatnya Letusan Samalas  

Gunung Samalas meletus pada 1257, mengubur Kerajaan Lombok dan menyebabkan bencana iklim hingga Eropa.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Akan Teliti Peradaban yang Terkubur Letusan Salamas

5 Maret 2016

Ilmuwan Akan Teliti Peradaban yang Terkubur Letusan Salamas

Letusan Gunung Samalas pada 1257, menyebabkan bencana hingga daratan Eropa.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

3 Februari 2016

Curah Hujan Tinggi, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup seluruh jalur pendakian menuju Gunung Rinjani akibat tingginya curah hujan

Baca Selengkapnya

Ketinggian Letusan Gunung Barujari Menurun

7 Desember 2015

Ketinggian Letusan Gunung Barujari Menurun

Ketinggian letusan kini hanya 200-300 meter, berbeda dengan dua hari sebelumnya yang masih mencapai 2 ribu meter.

Baca Selengkapnya