40 Hari Salim Kancil, Kapolri: Penanganan Kasus Masih Jalan

Reporter

Jumat, 6 November 2015 23:05 WIB

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat mengisi kuliah umum dengan judul Reaktualisasi Nilai-nilai Kebangsaan dalam Membangun Masyarakat Demokratis di aula Sport Center Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, 6 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang-Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti mengatakan penyidikan terhadap dugaan keterlibatan polisi penerima suap dari tambang pasir ilegal di Lumajang terus berlanjut.

Proses pencarian data terus berlangsung untuk mengungkap siapa saja polisi yang terlibat. "Penanganan kasusnya masih berjalan," ujar Badrodin usai memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya, Malang, Jumat 6 November 2015.

Mengenai detail penanganan perkaranya, Badrodin menyerahkan sepenuhnya ke Kepolisian Daerah Jawa Timur. Ia menjamin penyidikan berjalan sesuai prosedur dan ketetapan dalam menangani perkara yang melibatkan aparat Kepolisian. "Jika menemukan fakta polisi lain terlibat, laporkan ke Polda Jatim," ujarnya.

Sebelumnya, sidang pelanggaran kode etik di Polda Jawa Timur beberapa waktu lalu memutuskan tiga perwira polisi divonis bersalah dalam kasus gratifikasi penambangan pasir liar di Lumajang. Mereka dijatuhi sanksi berupa teguran tertulis dan hukuman kurungan 21 hari. Setelah bebas dari hukuman, mereka akan mendapat pengawasan internal selama enam bulan sebelum dimutasi.

Tiga polisi itu adalah bekas Kepala Kepolisian Sektor Pasirian Ajun Komisaris Sudarminto, Kepala Unit Reserse Kriminal Inspektur Dua Samsul Hadi dan Anggota Badan Pembindaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Ajun Inspektur Dua Sigit Purnomo.

Kepala Desa Selok Awar-Awar, Haryono, yang bersaksi dalam persidangan tersebut berujar bahwa uang tambang pasir mengalir kemana-mana, antara lain anggota Dewan, Kapolsek, Babinkamtibmas, Babinsa, camat dan wartawan.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Ony Mahardika bisnis tambang pasir di Pasirian memang menggiurkan. Miliaran rupiah dihasilkan dari mengeruk pasir di sepanjang pesisir Lumajang. Panjang pesisir yang ditambang melintasi delapan kecamatan.

Ony meminta penyidikan terhadap keterlibatan aparat tidak berhenti sampai Polsek Pasirian. "Saya dapat info, Polda melakukan sidak ke lokasi setahun dua kali. Artinya, sebetulnya polisi sudah mengetahui ada pertambangan yang merusak sistem alam, merusak lingkungan, namun dibiarkan," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

37 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya