Enam Pulau Terluar Terancam, Aceh Usulkan Pengembangan

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 6 November 2015 23:00 WIB

Perahu karet TNI merapat ke Pulao Rondo, Aceh, pulau terluar ujung barat wilayah Indonesia, saat memasok logistik menjelang kedatang Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko di Pulau Rondo, Aceh, 19 Mei 2015. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Aceh mempunyai enam pulau terluar yang berbatasan langsung dengan perairan negara tetangga. Pemerintah Aceh meminta pusat membantu pengembangan pulau-pulau tersebut, dan dapat ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional dari sudut pandang pertahanan, keamanan dan ekonomi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan Aceh, Kamaruddin Andalah dalam seminar nasional `Pengelolaan wilayah perbatasan laut, udara dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) dari aspek pertahanan untuk memperkuat Indonesia sebagai poros maritim Dunia`. Seminar yang berlangsung di ruang Serba Guna Kantor Gubernur Aceh digelar oleh Kementerian Pertahanan, Kamis 5 November 2015.

Menurut Kamaruddin, enam pulau terluar di Aceh saat ini tidak berpenghuni dan sangat terancam keberadaannya. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Simeulu Cut, Pulau Salaut Besar, Pulau Raya, Pulau Rusa, Pulau Rondo dan Pulau Benggala. “Pulau Rondo diprioritaskan penanganannya secara nasional, karena termasuk 12 pulau terluar rawan konflik,” jelasnya.

Selain pulau tersebut, di Aceh masih ada 196 pulau kecil yang berdekatan dengannya tapi tak termasuk wilayah terluar. Dari jumlah tersebut sebanyak 24 pulau belum mempunyai nama.

Menurut Kamaruddin, usulan pengembangan pulau-pulau terluar telah dirancang, misalnya untuk pengembangan ekowisata, penyediaan wilayah pemukiman, rehabilitasi karang, meningkatkan legitimasi pulau dan meningkatkan keamanan. “Kami harapkan Kemenhan untuk dapat mengusulkannya untuk pengembangan,” katanya.

Pengelolaan perbatasan negara dilakukan dengan pendekatan secara multisektor, maka perlu ada sikronisasi program dan anggaran yang bersumber dari APBN, Anggaran Aceh. “Demi mengawal beranda depan perbatasan negara.”

Sementara itu Koordinator Wilayah I Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama Rudy Bangkinas menyambut baik usulan pengembangan tersebut. “Perlu diperbanyak orang-orang ke pulau-pulau tersebut, memfasilitasinya supaya betah untuk menjaganya,” katanya.

Menurutnya, banyak masalah terjadi di pulau-pulau terluar. Salah satunya adalah terbatasnya pengawasan di laut oleh aparat memungkinkan terjadinya illegal fishing, penyelundupan, imigran gelap serta eksploitasi dan eksplorasi SDA laut oleh negara asing tanpa izin.

ADI WARSIDI

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

6 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

11 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

12 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

18 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

19 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

28 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

34 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

34 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

43 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

44 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya