Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari memberikan kuliah umum di Kampus Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar, Bali, 4 November 2015. Dalam pidatonya Wapres Ansari mengatakan pentingnya menjaga hubungan India dengan Indonesia khusunya Bali yang memilki banyak kesamaan budaya. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden India Hamid Ansari tertahan di Bali setelah letusan Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Efek abu vulkanis anak Gunung Rinjani itu menyebabkan operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup.
Ratusan penerbangan berjadwal dibatalkan karena letusan Gunung Barujari. "Seharusnya beliau sudah lepas landas sore ini," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Yusfandri Gona, yang ditemui di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu, 4 November 2015.
Akibatnya, pesawat kepresidenan Air India yang membawa orang nomor dua pada pemerintahan India itu tertahan di apron landasan bandara setempat.
Gona menjelaskan, keselamatan menjadi prioritas paling tinggi yang diterapkan saat ini, termasuk pesawat medis dan pesawat yang ditumpangi pejabat negara atau kepala pemerintah dan pesawat komersial. "Kami sudah menerapkan prioritas pesawat untuk medis dan kepala negara," ucapnya.
Ansari berada di Pulau Dewata dalam rangka kunjungan kenegaraannya di Indonesia untuk meresmikan patung Mahatma Gandhi di Universitas Udayana di Denpasar. Selain itu, Hamid mengunjungi Museum Pasifika di Nusa Dua, menghadiri jamuan makan malam oleh Gubernur Bali Mangku Pastika, dan mengunjungi obyek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan.
Sebelumnya, operator bandara menutup operasional penerbangan mulai Selasa, 3 November 2015, pukul 19.30-23.30 Wita dan diperpanjang hingga Kamis, 5 November 2015, sekitar pukul 08.45 Wita.
Akibat penutupan itu, sebanyak 692 jadwal penerbangan, baik domestik maupun internasional, terpaksa dibatalkan dengan ratusan ribu calon penumpang gagal berangkat, termasuk Ansari.
Ekonom Ini Sebut Rencana Pembangunan LRT Bali Keliru, Apa Alasannya?
28 September 2023
Ekonom Ini Sebut Rencana Pembangunan LRT Bali Keliru, Apa Alasannya?
Ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan sistem LRT adalah moda transportasi yang mahal dengan kapasitas relatif terbatas.