Anak Rinjani Meletus, Surono: Hanya Raungan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 4 November 2015 11:26 WIB

Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 4 November 2015. Status Gunung Rinjani masih Waspada (level II) yang diberlakukan sejak 25-10-2015 pukul 13.00 WITA. ANTARA/Agung Wirawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Barujari, Anak Rinjani, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, kembali meletus pada Selasa, 3 November 2015. Menurut tenaga ahli kebencanaan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, letusan tersebut hanya bersifat raungan.

"Sebetulnya tinggi letusan sekitar 1.000-1.500 meter di atas kawah Barujari tidak besar, seperti raungan," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 November 2015.

Menurutnya, letusan Anak Rinjani tidak membahayakan masyarakat sekitar meski beberapa kali meletus. "Tidak ada periode jelas seberapa sering meletus, tapi tidak membahayakan masyarakat sekitar," katanya.

Simak: Gunung Rinjani Meletus

Indonesia, kata Surono, merupakan negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, dengan total yang masih aktif ada 127 gunung. Beberapa di antaranya, seperti Gunung Sinabung berstatus awas sejak akhir 2013, dan Gunung Karangetang atau Api Siau di Sulawesi Utara, berstatus siaga cukup lama.

Sehingga, Surono menuturkan potensi gunung berapi di Indonesia meletus akan selalu ada setiap tahun. "Saya kira wajar. Pasti selalu ada letusan setiap tahun," katanya. "Misalnya Sinabung yang tidak berhenti dan gunung api lainnya."

Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini memberi saran pada warga yang tinggal di sekitar pegunungan berapi untuk waspada. "Ikuti maunya gunung api, karena gunung apinya lebih lama dari manusia," katanya. "Jaga sopan santun. Kalau meletus ada masanya berhenti. Kalau sudah berhenti akan membuat tanah subur, pemandangan indah."

FRISKI RIANA

Berita terkait

Melongok Tradisi Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Lombok Timur dan Sejarahnya

4 Agustus 2023

Melongok Tradisi Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Lombok Timur dan Sejarahnya

Pada tahun ini, penyelenggaraan Nyalamaq Dilauq merupakan upacara adat yang ke-19 dan sudah masuk even kalender pariwisata daerah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 2 Orang di Lombok Timur NTB

15 Juli 2023

Densus 88 Tangkap 2 Orang di Lombok Timur NTB

Dua orang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Lombok Timur, NTB pada Jumat malam, 14 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas, Dapat Menikmati Keindahan Gunung Rinjani dan Gulungan Ombak

4 Juni 2023

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas, Dapat Menikmati Keindahan Gunung Rinjani dan Gulungan Ombak

Bukit Kayangan berada di lintasan jalan keluar masuk dua pelabuhan yaitu untuk kapal feri di Pelabuhan Kayangan dan kapal barang di Pelabuhan Labuhan

Baca Selengkapnya

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

19 Februari 2023

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

Di Desa Pulau Maringkik, ada enam corak tenun ikat hasil kerajinan para perempuan di daerah itu yang menuangkan kisah mereka di bentangan kain itu.

Baca Selengkapnya

Gumbang Ganang: Lukisan Panorama Alam Terhampar dalam Satu Kali Pandang

9 Agustus 2022

Gumbang Ganang: Lukisan Panorama Alam Terhampar dalam Satu Kali Pandang

Pokdarwis Desa Obel-obel berniat menjadikan Gumbang Ganang sebagai destinasi wisata unggulan dan akan dibangun bumi perkemahan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Lombok Timur Gelar Jalan Santai Rinjani Color Run, Peserta Bisa Seruput Kopi Sembalun

8 Agustus 2022

Kabupaten Lombok Timur Gelar Jalan Santai Rinjani Color Run, Peserta Bisa Seruput Kopi Sembalun

Peserta Rinjani Color Run akan menyeruput kopi Arabika hasil panenan di Sembalun yang berlokasi di ketinggian 1.056 meter.

Baca Selengkapnya

Ritual Tiga Tahunan Ngayu-ayu di Masyarakat Sasak untuk Merawat Tanah Sembalun

17 Juli 2022

Ritual Tiga Tahunan Ngayu-ayu di Masyarakat Sasak untuk Merawat Tanah Sembalun

Ia menuturkan, ritual ngayu-ayu ini dulu biasa dilakukan para leluhur untuk memutus mata rantai hama padi beras merah.

Baca Selengkapnya

MXGP Samota, Gubernur NTB: Memancing Kepastian Bisnis dan Investasi

5 Juni 2022

MXGP Samota, Gubernur NTB: Memancing Kepastian Bisnis dan Investasi

Kejuaraan Dunia MotorCross Grand Prix (MXGP) di Sirkuit Samota Sumbawa Besar, mendatang dinilai akan memberikan banyak manfaat.

Baca Selengkapnya

Uji Nyali Naik Sepeda Terbang di Gunung Kukus NTB, Ada yang Teriak karena Leger

15 Mei 2022

Uji Nyali Naik Sepeda Terbang di Gunung Kukus NTB, Ada yang Teriak karena Leger

Destinasi wisata Gunung Kukus di NTB memiliki wahana baru yang menantang keberanian wisatawan. Coba wahana sepeda terbang.

Baca Selengkapnya

Festival Ngejot di Lombok, Ada Duta Seserahan dengan Sampak di Atas Kepala

3 Mei 2022

Festival Ngejot di Lombok, Ada Duta Seserahan dengan Sampak di Atas Kepala

Festival Ngejot di Kabupaten Lombok Timur menjadi sarana meningkatkan silaturahmi dalam keluarga dan masyarakat.

Baca Selengkapnya