TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan menghentikan peredaran bebas formalin. Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM), Sampurno, formalin seharusnya tidak boleh beredar bebas dan hanya boleh dijual langsung ke penggunanya seperti industri tekstil. Setiap tahun perusahaan lokal memproduksi empat ribu ton formalin untuk industri kayu dan tekstil. Namun sekitar seribu ton dari produksi dijual bebas ke pasar. “Formalin yang dijual bebas itulah yang kemudian disalahgunakan oleh produsen makanan mie basah, tahu, dan ikan,” kata Sampurno ketika dihubungi Tempo melalui telepon, Jumat (30/12).Karena itu, ke depan langkah yang akan dilakukan pemerintah adalah menghentikan peredaran formalin secara bebas. Sampurno juga meminta produsen makanan kembali ke cara-cara tradisional untuk mengawetkan makanan. Pengawetan ikan, misalnya, seharusnya tetap menggunakan es. Produksi tahu juga sebelumnya tidak pernah menggunakan pengawet. Agar bisa bertahan hingga dua hari cukup dengan menjaga kebersihan tahu saat produksi dan distribusi.Sampurno juga mengatakan bahwa penggunaan formalin agar mie basah tahan lama adalah ulah pihak yang mementingkan diri sendiri. Mie basah, kata dia, sebetulnya hanya didisain untuk bertahan maksimal satu hari. Oktamandjaya Wiguna