Agama Masih Dipandang sebagai Komoditas Politik di Indonesia  

Reporter

Selasa, 3 November 2015 05:24 WIB

Seorang pengurus masjid menunjukan ukiran khas Bali di pintu gerbang Masjid Al-Hikmah, Denpasar, Bali, 26 Juni 2015. Ukiran-khas Bali seperti yang terdapat di pura sebagai wujud kebersamaan dan toleransi antar umat Muslim dan Hindu. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama, Siti Musdah Mulia, menegaskan permasalahan konflik antaragama di Indonesia terjadi karena pemerintah belum mampu mengakomodasi keragaman keyakinan yang ada di Tanah Air. “Republik ini punya pluralisme, konstitusi harus melindungi semua agama,” kata Musdah dalam diskusi antaragama di Jakarta pada Senin, 2 November 2015.

Imbauan kepada pemerintah ihwal semua agama, menurut Musdah, harus dijadikan sarana meningkatkan spiritualitas bangsa. Cara mengembalikan semangat itu, pemerintah harus melakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa semua agama memiliki posisi sama di depan hukum.
Kemudian, pemerintah bisa melakukan pemberdayaan terhadap komunitas beragama. Kementerian Agama harus mau memberikan pernyataan bahwa Indonesia punya banyak agama dan semua hidup. “Bicarakan ini di depan masyarakat sepanjang mereka adalah warga negara Indonesia,” ujar Musdah.

Musdah menilai agama di Indonesia saat ini hanya dipandang sebagai komoditas politik. Ketika musim pemilihan umum, agama sering dijadikan dongkrak suara para calon kepala daerah. Bahkan ia menilai setiap kali pemilihan kepala daerah, agama menjadi faktor jualan yang sangat laku.

Sementara, antropolog dari Universitas Albert Ludwigs Freiburg Jerman, Judith Schlehe, mengungkapkan kondisi hubungan antarumat beragama di Jerman. Di sana, terjadi kategorisasi minoritas dan mayoritas. Ia mengatakan di Jerman banyak masyarakat campuran, tidak jelas apakah mereka beragama Protestan atau Katolik.

Akan tetapi, agama di Jerman secara umum diakui pemerintah. Ia menceritakan ketika pertama kali datang ke Indonesia 30 tahun lalu. Saat itu, ujar Judith, tidak ada masalah yang muncul dari hubungan antaragama. “Tidak ada masalah sama sekali, muslim taat beragama, Kristen juga taat. Saat ini, saya melihat makin banyak orang berpikir terkotak-kotak.”

Di mata Judith, tidak ada permasalahan keyakinan pada Tuhan yang tunggal atau jamak. Hal terpenting bagi dia adalah mau berdiskusi dan tidak menciptakan perbedaan yang berujung konflik.



DANANG FIRMANTO


Berita terkait

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

2 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

43 hari lalu

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.

Baca Selengkapnya

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

Rencana Yaqut Cholil Qoumas menjadikan KUA sebagai sentral pelayanan keagamaan mendapat berbagai respons.

Baca Selengkapnya

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

27 Februari 2024

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan rencana KUA jadi tempat pernikah semua agama harus dituangkan dalam PP atau Perpres.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

29 Januari 2024

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

20 Desember 2023

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

Ketua Fraksi PAN menyatakan tak ada sedikit pun niat Zulhas melecehkan agama.

Baca Selengkapnya

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

10 November 2023

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya, pertama Kristen

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

6 November 2023

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

Forum ICONIST 2023 kumpulkan penelitia dalam dan luar negeri bahas relevansi agama menghadapi kecanggihan teknologi dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

4 November 2023

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

Aksi Bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia menolak dan mengecam segala bentuk penjajahan oleh Israel.

Baca Selengkapnya