Demo Ditangkap, Buruh: Rezim Jokowi Tak Beda dengan...  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 1 November 2015 17:54 WIB

Buruh berunjuk rasa memperingati hari lahirnya organisasi buruh internasional World Federation of Trade Unions (WFTU) di Jakarta, 3 Oktober 2015. Aksi demonstrasi ini sempat menyebabkan jalan menuju depan Istana ditutup. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Blitar - Federasi Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (FPPBI) menuntut Kepolisian Daerah Metro Jaya melepaskan rekan-rekan mereka yang ditangkap dalam aksi buruh di depan Istana Merdeka. Mereka juga menyatakan kekecewaan kepada kepemimpinan Presiden Joko Wiodo yang dianggap represif.

Juru bicara FPBBI, Yayak Ashlihul, mengatakan penangkapan oleh polisi terhadap para buruh yang berunjuk rasa memperjuangkan nasib adalah bentuk pengingkaran komitmen Jokowi. Kepada kaum buruh saat kampanye pemilihan presiden, Jokowi berjanji menjauhkan segala bentuk kekerasan dan mengedepankan komunikasi.

BACA JUGA
Menteri Susi Isyaratkan Mundur, PDIP: Masyarakat Kehilangan
Ahok Diultimatum: Cabut Pergub Demo atau Kami Membangkang!


"Namun faktanya Presiden Jokowi tak berbeda dengan rezim pemerintah sebelumnya,” kata Yayak kepada Tempo di Blitar, Jawa Timur, Minggu, 1 November 2015. Dia menuntut kepolisian membebaskan seluruh rekannya yang diperiksa dan berpotensi menjadi tersangka dalam unjuk rasa tersebut.

Buruh juga meminta pemerintah menjadi mediator yang baik dengan pengusaha dengan mengedepankan kepentingan buruh sebagai pihak yang wajib dibela. Salah satunya dengan mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 yang menjadi pijakan pengusaha untuk menerapkan upah murah.

Yayak juga meyakinkan pemerintah bahwa aksi mereka sama sekali tak bermaksud menghambat pelaksanaan MEA dan penanaman investasi di Indonesia. Namun mereka meminta pemerintah membentengi buruh dengan regulasi yang melindungi pekerja Tanah Air saat para tenaga kerja asing membanjiri Indonesia.

Sebelumnya, aparat kepolisian sempat melakukan penangkapan terhadap puluhan aktivis buruh seusai pelaksanaan aksi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, 30 September 2015. Saat itu polisi berdalih pengunjuk rasa melanggar batas pelaksanaan demonstrasi yang seharusnya berakhir pada pukul 18.00 WIB.

HARI TRI WASONO

BERITA MENARIK
Kantor Go-Jek Ditembak: Kronologi & Motif Pengemudi Honda
Sebelum Bunuh Diri, Iptu Budi Pertemukan Pacar dengan Istri

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

42 menit lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

7 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

8 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

8 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

9 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

9 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

10 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

11 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

11 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

14 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya