Jumlah Titik Panas di Sumatera Meningkat

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 1 November 2015 09:56 WIB

Petugas memantau titik api melalui layar pemantau di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan di Manggala Wanabakti, Jakarta, 22 September 2015. Pembakaran lahan secara ilegal ini telah mengakibatkan kebakaran hutan dan kabut asap di Riau dan Kalimantan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Pekanbaru - Meski sebagian wilayah Sumatera diguyur hujan beberapa hari terakhir ini, namun titik panas di sejumlah wilayah pada hari ini justru meningkat. Jumlah yang terpantau pada pagi ini sebanyak 198 titik, padahal sebelumnya titik panas terpantau 130 titik.

Sumatera Selatan masih menyumbang titik panas terbanyak mencapai 117 titik. "Titik panas terpantau pukul 05.00 pagi," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru, Sugarin Widayat, Minggu 1 November 2015.

Menurut Sugarin, sejumlah titik panas juga muncul di Lampung yaitu mencapai 27 titik, disusul Jambi 20 titik, Sumatera Barat dua titik, Sumatera Utara satu titik dan Bengkulu satu titik. Sedangkan wilayah Riau terpantau lima titik panas yang tersebar di Indragiri Hulu dua titik dan Indragiri Hilir satu titik. "Tingkat kepercayaan di Riau di atas 70 persen atau tiga titik panas," ujarnya.

Sugarin menjelaskan, secara umum kondisi cuaca wilayah Riau cerah berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang disertai petir dan angin kencang masih terjadi hampir merata di seluruh wilayah Riau. "Terutama bagian pesisir timur, utara dan barat," jelasnya.

Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan berangsur hilang di sejumlah wilayah Riau menyusul hujan deras yang terus mengguyur Riau lima hari belakangan. Jarak pandang di beberapa daerah terus membaik seperti Pekanbaru 7 Kilometer, Dumai 5 Kilometer, dan Pelalawan 5 Kilometer.

Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru kembali normal. Sejumlah maskapai telah menjadwalkan penerbangan di Bandara Pekanbaru, baik kedatangan maupun keberangkatan.

Duty Manager Bandara SSK II, Pekanbaru Hasnan menyebutkan, sebanyak 42 penerbangan kembali beroperasi dari total 70 penerbangan. "Bandara sudah normal, sudah banyak pesawat yang menjadwalkan terbang lagi," kata Hasnan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menuturkan, meski kondisi udara di Riau sudah membaik namun daerah itu masih memperpanjang status darurat pencemaran udara hingga 30 November 2015. "Kami telah memutuskan perpanjangan status darurat pencemaran udara akibat asap hingga satu bulan ke depan," katanya.

Menurut Edwar, belum ada jaminan kondisi cuaca akan terus membaik mengingat titik panas di sejumlah provinsi tetangga seperti Jambi dan Sumatera Selatan masih membara. "Selama ini Riau diperparah asap kiriman," katanya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

1 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

2 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

3 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

4 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

7 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

9 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

9 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

12 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

19 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

20 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya