Jika Tak Masuk TPP, Indonesia Bisa Ketinggalan

Reporter

Kamis, 29 Oktober 2015 21:55 WIB

Aktivitas bongkar muat container di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tujuh langkah untuk mengurangi waktu bongkar muat, di antaranya dengan mempercepat proses pengeluaran barang impor di pelabuhan, perbaikan TIK, dan penyederhanaan perizinan dari 124 izin di 20 kementerian dan lembaga menjadi 20 izin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari LIPI Ikrar Nusa Bakti, mendukung apabila Indonesia terlibat dalam kerjasama perdagangan Asia-Pasifik Trans Pacific Partnership (TPP). "Kalau dari konstelasi internasional, kalau negara sosialis komunis seperti Vietnam saja berani masuk TPP, kenapa Indonesia yang bukan negara sosialis dan negara ekonomi terbuka tidak berani," kata Ikrar usai diskusi satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis 29 Oktober 2015.

Menurut Ikrar, Indonesia akan kesulitan jika tak masuk dalam blok TPP. Ikrar mengatakan, dalam Trans Pacific Patnership, banyak diimplementasikan negosiasi ekonomi. " Dan itu akan terganjal jika Indonesia bukan bagian dari TPP," ujarnya.

Ikrar meyakini bahwa Tiongkok dan negara ASEAN lain akan segera masuk ke sana. Menurutnya, dalam perdagangan internasional, setiap negara akan mendapatkan preferensi dan kemudahan, serta mendapatkan aset dan bantuan antarnegara. "Kalau misal tidak menjadi bagian dari institusi ekonomi internasional, kita akan ditinggalkan," katanya.

Meskipun demikian, Ikrar mengakui bahwa TPP mendapat tantangan dari kalangan industri. "Di AS saja masih banyak yang menentang, di dalam negeri pun pengusaha masih banyak menentang dengan asumsi belum siap dan sebagainya," kata Ikrar.

Sebelumnya, keterlibatan Indonesia dalam TPP dipenuhi perdebatan. Indonesia Global Justice menganggap TPP memberikan dampak buruk bagi perekonomian nasional dan berpotensi menghilangkan kedaulatan negara. Sebelumnya, Wakil DPR Fadli Zon menganggap masuknya Indonesia dalam TPP adalah kebijakan yang keliru.

Saat ini telah 12 negara Asia Pasifik yang tergabung dalam TPP, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Brunei, Cile, Selandia Baru, Singapuram Australia, Kanada, Malaysia, Meksiko, Peru, dan Vietnam.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Hadir di Forum ASEAN, China Sepakati Panduan soal Laut China Selatan hingga Dorong Dialog Perdagangan Bebas Kawasan

14 Juli 2023

Hadir di Forum ASEAN, China Sepakati Panduan soal Laut China Selatan hingga Dorong Dialog Perdagangan Bebas Kawasan

ASEAN dan China sepakati panduan mempercepat perundingan tata perilaku Laut China Selatan dan dorong pembicaraan soal perdagangan bebas kawasan

Baca Selengkapnya

Cina dan ASEAN Dorong Dialog Kawasan Perdagangan Bebas

13 Juli 2023

Cina dan ASEAN Dorong Dialog Kawasan Perdagangan Bebas

Cina dan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendorong pembicaraan tentang versi ketiga dari perjanjian perdagangan bebas pada pertemuan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rusia Kemungkinan Sepakati Pakta Perdagangan Bebas dengan Iran, Akhir Tahun

19 Juni 2023

Rusia Kemungkinan Sepakati Pakta Perdagangan Bebas dengan Iran, Akhir Tahun

Meski secara militer kerja sama Rusia dan Iran telah terjalin erat, hubungan ekonomi kedua negara ternyata masih tergolong rendah.

Baca Selengkapnya

Bogor Goals: Kilas Balik APEC dan Komitmen Perdagangan Bebas dan Terbuka

18 November 2022

Bogor Goals: Kilas Balik APEC dan Komitmen Perdagangan Bebas dan Terbuka

Salah satu momen paling penting sepanjang sejarah KTT APEC terjadi pada tahun 1994 di Kota Bogor, Indonesia. Kala itu lahir deklarasi Bogor Goals.

Baca Selengkapnya

KPK Duga Bupati Bintan Sudah Bermain Kuota Rokok Sejak 2017

12 Agustus 2021

KPK Duga Bupati Bintan Sudah Bermain Kuota Rokok Sejak 2017

KPK telah menetapkan Bupati Bintan Apri Sujadi sebagai tersangka dalam perkara pengaturan kuota rokok.

Baca Selengkapnya

KPK Sangka Bupati Bintan Rugikan Negara Rp 250 Miliar di Perkara Kuota Rokok

12 Agustus 2021

KPK Sangka Bupati Bintan Rugikan Negara Rp 250 Miliar di Perkara Kuota Rokok

KPK langsung menahan Bupati Bintan Apri Sujadi yang terjerat kasus kuota rokok.

Baca Selengkapnya

Investor di Free Trade Zone Batam, Bintan, dan Karimun Bakal Banjir Stimulus

27 September 2020

Investor di Free Trade Zone Batam, Bintan, dan Karimun Bakal Banjir Stimulus

Pemerintah resmi mengguyur paket stimulus baru bagi calon investor zona perdagangan bebas Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

RI Tawarkan 3 Proyek di Karimun ke Investor Singapura

20 Juni 2019

RI Tawarkan 3 Proyek di Karimun ke Investor Singapura

Tiga proyek yang ditawarkan ke investor Singapura itu akan menggunakan lahan seluas 52 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Ajukan Banding di WTO

10 Juni 2017

Kementerian Perdagangan Ajukan Banding di WTO

Kementerian Perdagangan memperjuangkan keputusan panel WTO.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Sri Lanka Bahas Perdagangan Bebas  

8 Maret 2017

Indonesia-Sri Lanka Bahas Perdagangan Bebas  

Perjanjian perdagangan bebas ikut dibahas dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena hari ini.

Baca Selengkapnya