Menjemur Keris dan Wayang di HUT Museum Radyapustaka ke-125

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 20:31 WIB

Empu Daliman menggosok keris menggunakan potongan jeruk untuk menghilangkan karat, 28 Oktober 2015. Keris tersebut merupakan salah satu koleksi Museum Radyapustaka. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Surakarta - Museum Radyapustaka, museum tertua di Indonesia merayakan ulang tahun ke 125 dengan bersih-bersih koleksi, Rabu 28 Oktober 2015. Sejumlah pekerja dan petugas sibuk mengeluarkan beberapa koleksi, terutama patung-patung kayu.

Debu yang menempel diseka dengan kain basah hingga terlihat mengkilap. Sebuah kotak kayu ukuran besar juga diangkat dari salah satu ruang penyimpanan koleksi. Kotak tersebut berisi seratusan anak wayang kulit. Warnanya sudah agak memudar dimakan usia. Para petugas museum mengeluarkannya dengan hati-hati.

Masih di serambi museum, mereka mengikatkan kawat besi di pilar museum. Anak-anak wayang berusia lebih dari seabad itu digantungkan di kawat yang telah membentang tersebut seperti layaknya orang menjemur pakaian.

Wayang-wayang itu dijemur di tempat yang teduh sekira tiga jam. Mereka memang sengaja menghindari panas matahari dan sekadar mengangin-anginkan wayang itu. "Istilahnya ngisis wayang," kata Ketua Komite Museum Radyapustaka, Purnomo Subagyo.

Cara itu dilakukan agar wayang yang tersimpan itu awet. "Tujuannya agar wayang ini tetap kering," katanya. Bahkan wayang yang berasal dari kulit membuat pengelola museum harus menghindarkan dari kondisi lembab. Ngisis wayang itu dilakukan secara berkala, satu tahun sekali. "Biasanya memang kami lakukan saat ulang tahun seperti ini," kata Purnomo.

Di halaman museum, petugas museum yang lain sibuk membersihkan puluhan keris pusaka koleksi Radyapustaka. Kegiatan itu dipimpin oleh salah satu empu, Daliman. Keris yang telah berkarat itu jadi bersih mengkilap setelah dibersihkan dengan ramuan air jeruk dan bubuk batu warangan.

Keris-keris itu usianya sudah tua, mencapai ratusan tahun. "Ada keris peninggalan Mataram, Majapahit hingga Pajajaran," kata Daliman. Menurutnya, museum tersebut menyimpan ratusan keris pusaka yang kondisinya masih tergolong bagus.

Radyapustaka didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh KRA Sosrodiningrat IV, pepatih di Keraton Kasunanan Surakarta pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono IX dan Sri Susuhunan Paku Buwono X. Selain berbagai koleksi benda peninggalan masa lampau, Radyapustaka juga menyimpan berbagai naskah dan buku kuno.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

9 hari lalu

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

Pendiri grup Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu dini hari, 24 April 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

9 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

Dari hobi meracik jamu sejak kecil, Mooryati Soedibyo membangun dan mengembangkan bisnis Mustika Ratu yang besar.

Baca Selengkapnya

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

38 hari lalu

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran di Solo diadakan setiap malam ke-21 Ramadan oleh Keraton Surakarta menyambut malam lailatul qadar. Begini prosesinya.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

49 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

6 Februari 2024

Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

Acara kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta dihadiri 300 undangan termasuk pimpinan trah Mataram Islam

Baca Selengkapnya

Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

20 Desember 2023

Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui mendekati pengujung tahun 2023 ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

4 Desember 2023

7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

Liburan akhir tahun semakin dekat, berikut 7 destinasi wisata di Solo yang menarik dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Transformasi Digital, Keraton Surakarta Luncurkan Website Resmi Museum

27 September 2023

Transformasi Digital, Keraton Surakarta Luncurkan Website Resmi Museum

Website Museum Keraton Surakarta menyediakan akses informasi beragam pengetahuan dan budaya yang mudah diakses masyarakat.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya