Kisah Anak Buruh Cuci yang Jadi Doktor di Jepang

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 05:35 WIB

TEMPO

TEMPO.CO, Bantul - Meski hanya anak seorang buruh cuci, Satya Candra Wibawa Sakti, 29 tahun, mampu berkuliah hingga jenjang strata tiga di Universitas Hokkaido, Jepang. Sebelumnya, Satya mengenyam bangku kuliah S1 Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta dan S2 Kimia di Universitas Gadjah Mada. Latar belakang keluarganya yang kurang mampu dalam hal ekonomi tidak mematahkan semangat dan niatnya untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.


Adalah Yuniati, 49 tahun, yang senantiasa memberi semangat kepada Satya. Yuniati mengaku menyekolahkan kedua anaknya, Satya Candra Wibawa Sakti, dan adiknya, Oktaviana Rahma Cahyani, dengan cara meminjam uang kepada rentenir.


Yuniati tidak meminjam ke bank karena tidak memiliki syarat atau jaminan ketika meminjam. Walhasil, jalan satu-satunya adalah meminjam kepada rentenir dengan bunga tinggi. Menurut Yuniati, ada rentenir yang menerapkan bunga tinggi, ada juga yang rendah. Untuk meminjam uang Rp 1 juta, ada yang menerapkan bunga Rp 100 ribu per bulan.


Adapun seluruh kebutuhan kuliah diploma keperawatan untuk Oktaviana diambil dari pinjaman rentenir dengan jangka tiga tahun, dan sampai sekarang belum lunas. Sedangkan Satya sudah menerima beasiswa sejak duduk di bangku SMP.


Saat masuk SMP 1 BOPKRI Lempuyangan, Satya membayar keperluan sekolahnya hanya pada semester awal. Namun, setelah pembagian rapor, Satya mendapat peringkat pertama dari bangku SMP hingga masuk SMAN 1 Jetis, Bantul. Ia juga selalu memperoleh beasiswa.


Advertising
Advertising

“Makanya saya kasih tahu untuk belajar lagi biar besok bebas biaya. Ternyata juara satu lagi dan bebas lagi sampai selesai,” kata Yuniati saat ditemui Tempo di rumahnya di Ketandan Kulon, Imogiri, kemarin.


Saat awal-awal masuk kuliah, dengan bersepeda ontel, Satya harus menempuh perjalanan dari Imogiri ke UNY, yang memakan waktu kurang-lebih satu jam. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena jadwal kuliah dan praktikumnya sangat padat, sehingga Satya beralih menggunakan bus. “Saya naik sepedanya pas awal saja, naik ontel pit onta itu,” kata Satya.


Saat di bangku kuliah S1 dan S2, Satya sering bergabung dengan grup penelitian bersama dosen. Penelitian Satya pada jenjang S2 mengharuskannya pergi ke Jepang untuk magang selama enam bulan. Saat penelitian di Jepang inilah Satya mempelajari bahasa Jepang pada pagi hari dan mengerjakan penelitian dari siang sampai malam hari. “Saya belajar bahasa Jepang secara otodidak,” kata Satya.

Setelah lulus S2, Satya mendapatkan beasiswa S3 di Jepang dari Direktorat Perguruan Tinggi atas rekomendasi dari UNY. Dua pekan ini, setelah pulang dari Jepang, Satya sedang mengurus administrasi untuk mengajar di UNY. “Saya dapat beasiswa berkat rekomendasi UNY,” katanya.


ANISATUL UMMAH






Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

7 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

54 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya