Menteri Siti Minta Waktu ke DPR untuk Atasi Kebakaran Hutan

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 05:04 WIB

Menko Polhukam Luhut Pandjaitan (tengah) bersama Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya (kanan) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berdiskusi di lokasi kebakaran hutan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 24 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta DPR memberi kesempatan untuk mengusut tuntas masalah kebakaran hutan dan lahan yang saat ini masih terjadi di berbagai daerah.

Hal ini ia ungkapkan terkait dengan wacana pemerintah membentuk panitia khusus (pansus) kebakaran. "Itu mekanisme internal di DPR, namun beri kami kesempatan dan usaha yang kami lakukan juga terus berlangsung," kata Siti seusai rapat dengan Komisi Lingkungan Hidup DPR di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.

Menurut Siti, pemerintah terus melakukan upaya pemadaman kebakaran, antara lain operasi water bombing sebanyak 90 juta liter air. Selain itu, dilakukan pula operasi modifikasi cuaca sebanyak 300 ton garam.

Siti mengungkapkan titik hotspot sudah banyak berkurang. Data pada 24 Oktober 2015, titik hotspot di Riau yang ada hanya berjumlah 44 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara itu titik hotspot yang ditemukan di Sumatera Selatan memang 100 persen sama dengan tahun lalu. Namun, nilai ini menurut Siti dapat berubah setiap harinya.

Faktor kekuatan alam menjadi salah satu hal yang mempersulit upaya pemadaman tahun ini. Dari kekuatannya, Siti mengakui kebakaran hutan tahun ini kekuatannya memang lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan rentang waktu pemberian kesempatan itu. Apalagi, katanya, pemerintah menargetkan 2016 akan bebas dari kabut asap.

Dengan korban jiwa yang terus berjatuhan, Fadli mendorong agar pansus terlaksana. "Jangan janji-janji, ngomong aja kan memang enak," kata Fadli di Gedung DPR.

Sebelumnya, beberapa komisi dan fraksi mendorong dibentuk Pansus Asap. Hal ini terkait dengan masalah kebakaran hutan yang tak kunjung selesai. Pada komisi II, sebenarnya telah dibentuk pula panitia kerja. Namun nampaknya DPR masih tetap berniat untuk membentuk pansus asap.

Bukan hanya DPR yang mendorong pembentukan pansus. DPD dalam konferensi persnya, Senin, 26 Oktober 2015, juga menyatakan dukungannya terhadap pembentukan pansus asap. Ada 38 anggota yang menandatangani surat untuk membentuk Pansus Asap.



MAWARDAH NUR HANIFIYANI



Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

44 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya