Terpapar Kabut Asap, Petani yang Jadi Relawan Ini Meninggal  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 25 Oktober 2015 14:11 WIB

Sejumlah siswa Sekolah Dasar membawa sejumlah poster saat aksi penggalangan dana untuk korban bencana kabut asap di depan stasiun Kota Malang, Jawa Timur, 16 Oktober 2015. Penggalangan dana dalam bentuk donasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban kabut asap. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Nahas menimpa Ahmad Supianor, 26 tahun, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang menjadi relawan penanggulangan kabut asap. Ahmah, yang sehari-hari berprofesi sebagai petani, meninggal pada Jumat, 23 Oktober 2015, pada pukul 22.00 Wita akibat terpapar asap dari kebakaran hutan. Ia disemayamkan keesokan harinya di kampung halamannya di Kilometer 18 Anjir Banjarmasin.

“Waktu di kebun, dia mengeluh sakit dada, sulit bernapas, katanya,” ujar Dimas Novian, 30 tahun, teman Ahmad yang juga relawan di Kalimantan, Minggu, 25 Oktober 2015.

Sehari sebelum meninggal, kata Dimas, Ahmad bersama tim relawan pergi ke kebun di Kilometer 10 Anjir Kapuas untuk mengevakuasi warga di sana. Saat itu api tampak besar sehingga asap menjadi pekat. Dimas menuturkan kondisi Ahmad ketika itu sehat dan tidak terlihat sakit. “Barulah setelah dari sana, dia mengeluh tidak enak badan,” ucapnya.

Dimas membeberkan meninggalnya Ahmad disebabkan akumulasi asap yang selama ini terhirup oleh temannya tersebut. “Di sini (Kalimantan), kan, sudah terbiasa sama asap, jadi bukan seperti bencana. Dia (Ahmad) juga sudah sering kena yang begituan. Jadinya menumpuk di paru-paru dan sekarang meninggal,” katanya.

Karena sudah dianggap hal yang lumrah, Dimas mengungkapkan, Ahmad tidak diberi penanganan khusus oleh keluarga. Kata Dimas, Ahmad menganggap sakitnya tersebut sebagai sakit biasa. “Hanya minum obat batuk karena dia hanya batuk-batuk,” tutur Dimas.

Dimas mengatakan dia sudah lama mengenal sosok Ahmad. Ahmad adalah seorang petani padi di wilayah Kilometer 18 Anjir Banjarmasin. Ia adalah ayah satu anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dan ingin selalu beraktivitas. “Karena masih muda, sukanya bergerak. Ahmad pernah bilang, kalau diam, bisa sakit,” kata Dimas.

BAGUS PRASETIYO


Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

5 Juli 2023

Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

Film itu sebagai cerminan Kota Banjarmasin bahwa anak-anak Seribu Sungai tak kalah hebat juga ramah terhadap penyandang disabilitas

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya