Kabut Asap, Warga Riau Minta Obama Tolak Kedatangan Jokowi

Reporter

Sabtu, 24 Oktober 2015 15:43 WIB

Ratusan mahasiswa Universitas Riau berunjuk rasa sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana kabut asap kebakaran lahan dan hutan, di Kota Pekanbaru, Riau, 23 Oktober 2015. Mahasiswa menuntut Presiden Jokowi bersikap tegas dalam penegakan hukum pembakaran hutan. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Riau marah mendengar kabar Presiden Joko Widodo bakal melawat ke Amerika Serikat pada 25 Oktober 2015. Padahal Indonesia saat ini mengalami bencana asap yang cukup hebat.

Perwakilan masyarakat Riau, Yopi Pranoto, menilai kunjungan Jokowi sangat melukai hati rakyat yang saat ini tengah terpapar asap bencana kebakaran hutan dan lahan.

Warga mengungkapkan kemarahannya dengan berkirim surat kepada Presiden AS Barack Obama agar menolak kedatangan Jokowi.

"Kami sudah kirim surat itu via Pos," kata perwakilan masyarakat Riau, Yopi Pranoto, Sabtu, 24 Oktober 2015.

Menurut Yopi, surat telah dikirim kepada Kepala Kedutaan Besar Amerika Serikat Robert O. Blake Jr., di Jakarta. Warga berharap kedutaan dapat meneruskan suratnya ke Presiden AS Barack Obama.

"Kami meminta Obama semestinya menasehati Jokowi agar fokus menangani bencana kabut asap yang saat ini melanda Riau, Sumatera, dan Kalimantan," ujar Yopi.

Berikut petikan suratnya:

Yth Presiden USA Barack Obama di gedung putih,

Semoga Tuhan memberkati anda dalam sepanjang waktu menjalankan tugas sebagai Presiden USA.

Kami rakyat Indonesia. Berdasarkan jadwal resmi, Presiden Joko Widodo akan mengunjungi negara anda USA pada tanggal 25-28 Oktober 2015. Atas dasar kemanusiaan, kami berharap Bapak menolak kedatangan beliau dan memberikan saran terbaik untuk tetap fokus menyelesaikan permasalahan tentang bencana asap di negara kami.

Sebagai informasi, bencana asap sudah bertahan selama 3 bulan ini dengan kandungan udara berbahaya tanpa penanganan yang berarti, PM 10 yang mencapai lebih dari 350 ugram/m3, itu hanya di Pekanbaru, Riau, Sumatera. Bahkan di Palangkaraya, Kalimantan, PM10 berada diantara 2000-3000 ugram/m3. Bisa anda bayangkan bagaimana kondisi udara disana. Di provinsi kami, tidak ada oksigen, sekolah diliburkan, listrik pun dimatikan. Lebih dari 70.000 orang terkena ISPA di Riau. Jika dijumlahkan seluruh Sumatera dan Kalimanatan mencapai 425.377 orang. Anak-anak yang tidak sekolah mencapai 4.437.371 orang. Berapa lama lagi kami harus menanggung ini.

Demikianlah kondisi riil kami sekarang. Kami sangat berharap Bapak sebagai manusia yang baik memiliki kepedulian yang serius. Terimakasih atas waktunya telah bersedia membaca surat dari kami. Kami do'akan semoga Tuhan memberkati anda, keluarga anda dan negara yang anda pimpin.

Atas nama Masyarakat Riau, Indonesia.

RIYAN NOFITRA


Baca juga:
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan!

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

8 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

12 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya