Heboh Hukum Kebiri: Turunkan Libido, Matikan Syaraf, atau...

Reporter

Sabtu, 24 Oktober 2015 07:28 WIB

Siluet aktris Amerika Serikat Angelina Jolie, Utusan Khusus Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi saat menghadiri acara 'End Sexual Violence in Conflictsummit in London (13/6). AP/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan penerapan hukuman kebiri bukan hal baru untuk mengantisipasi kekerasan seksual terhadap anak. "Beberapa negara bagian di Amerika Serikat memberlakukannya sejak 1960, Jerman sejak 1902. Juga Inggris, Australia, Denmark, Polandia, Ceko, Rusia, Turki, Korea Selatan, begitu banyak yang sudah memberikan pemberatan,” katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta Pusat, Jumat, 23 Oktober 2015.

Khofifah menilai hukuman kebiri yang akan diterapkan di Indonessia bertujuan menjadi shock therapy atau terapi kejut dan mereduksi kemungkinan pelaku menjadi residivis predator seksual terhadap anak. Yang paling utama, kata dia, adalah untuk melindungi anak-anak di Indonesia. Bahkan Khofifah menyebut Inggris bulan lalu terdapat 100 orang di daerah Notingham secara sukarela meminta dikebiri karena merasa sulit mengendalikan perilaku kekerasan seksual terhadap anak.

Di Washington, terdapat artikel yang menyebutkan Mac Way mencabuli 200 anak. Ketika di penjara, dia meminta dikebiri tapi hakim menolak. "Akhirnya dia bilang, 'Penjara ini tidak bisa memenjarakan syahwat saya.' Ketika keluar, dia mengulangi tindakan itu lagi," kata Khofifah menirukan Mac Way. Untuk teknis pelaksanaan hukuman, Khofifah mengatakan dapat mengikuti negara-negara yang terlebih dulu menerapkan hukuman tersebut, seperti Rusia, yang melakukan kebiri oleh psikiater forensik.

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengatakan hukuman kebiri secara ilmu kedokteran bisa dilakukan dengan menurunkan libido laki-laki untuk mendapatkan hormon perempuan. Namun, Kementerian Kesehatan belum menyatakan setuju terhadap hukuman kebiri. Nila mengaku, lembaganya masih mengkaji kemungkinan hukuman itu mematikan syaraf atau teknis ilmu kedokteran lainnya. "Itu wewenang hukum, saya kira jaksa agung yang bisa membicarakan hal ini. Kami tidak bisa memvonis sekaligus, tapi ada cara-cara tertentu dalam dunia medis kedokteran yang bisa dimanfaatkan."

DANANG FIRMANTO


Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri

Berita terkait

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

4 hari lalu

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

13 hari lalu

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

25 hari lalu

Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

26 hari lalu

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

26 hari lalu

Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

Sekjen PDIP mengatakan komunikasi politik dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

27 hari lalu

Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

Survei Acurrate Research and Consulting Indonesia ini menyebutkan peluang Khofifah, Risma, Cak Imin di bursa Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim Bantah Partainya Rayu Khofifah

27 hari lalu

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim Bantah Partainya Rayu Khofifah

Said Abdullah mengaku tengah merayu Khofifah. Namun, hal itu dibantah oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jatim. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah Emoh Maju di Pilkada Jatim: Bajunya Tidak Pas

27 hari lalu

Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah Emoh Maju di Pilkada Jatim: Bajunya Tidak Pas

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah enggan maju di Pilkada Jatim. Namun, politikus partai banteng ini mengaku malah tengah merayu Khofifah.

Baca Selengkapnya

Khofifah Bersiap Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Dukungan TKD Prabowo-Gibran hingga Relawan Tapal Kuda

33 hari lalu

Khofifah Bersiap Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Dukungan TKD Prabowo-Gibran hingga Relawan Tapal Kuda

Khofifah Indar Parawansa ingin kembali maju di Pilkada Jawa Timur 2024

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Siap Dukung Khofifah di Pilgub Jawa TImur

37 hari lalu

TKD Prabowo-Gibran Siap Dukung Khofifah di Pilgub Jawa TImur

TKD Prabowo-Gibran siap mendukung dan memenangkan Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jawa TImur 2024.

Baca Selengkapnya