Meriah, Jawa Barat Gelar Pesta Ultah Tiga Hari Tiga Malam
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 22 Oktober 2015 21:25 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Biro Humas Protokol dan Umum, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Ruddy Gandakusumah mengatakan, pemerintah provinsi menggelar pesta rakyat De Syukron selama tiga hari mulai Jumat, 23 Oktober 2015, sebagai perayaan puncak hari jadi Jawa Barat. Rangkaian perayaan digelar sejak Mei lalu. “Ini sudah lima kali berturut-turut, dan sudah menjadi tujuan wisata yang ditunggu-tunggu,”kata dia pada Tempo di Gedung Sate Bandung, Kamis, 22 Oktober 2015.
Ruddy mengklaim, Pesta Rakyat De Syukron tahun ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya karena sejumlah acara yang biasa digelar terpisah, diselenggarakan serempak dalam satu waktu di satu lokasi. Dia mencontohkan, even tahunan Kemilau Nusantara yang biasa digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Festival Teh oleh Dinas Perkebunan. “Yang terlibat lebih banyak,” kata dia.
Gelaran ikonik Pesta Rakyat De Syukro juga masih ada. Diantarnaya Video Maping dengan latar Gedung Sate yang akan digelar Sabtu, 24 Oktober 2015, malam. Ruddy mengatakan, cerita yang dibawakan baru dengan tokoh sentral Surili yakni monyet khas Jawa Barat yang menjadi ikon PON XIX yang akan seleenggarakan di Jawa Barat tahun depan . “Masih oleh Sembilan Matahari, durasinya mungkin agak lama dibandingkan tahun kemarin,” kata Ruddy.
Sejumlah artis nasional yang tergabung dalam Gabungan Artis dan Seniman Sunda (GASS) dijadwalkan ikut meramaikan helaran Pesta Rakya De Syukron tersebut. Pada 23 Oktober 2015 misalnya akan tampil penyanyi Cakra Khan, Tata Janeta, Hedi Yunus, Armand Maulana, Melly Goeslow, Dewi Gita, serta Nassar. Esoknya giliran The Titans, Sarasvati, Nelly Agustin, Kristina, serta host Deswita Maharani.
Seluruh halaman kompleks Gedung Sate menjadi ajang helaran Pesta Rakyat. Pesta Rakyat De Syukron akan digelar tiga hari sejak pukul delapan hingga pukul sepuluh malam. Sejumlah jalan seputaran Gedung Sate akan ditutup.
Sejumlah acara puncak disiapkan pada tiap malamnya selama tiga hari itu. Pada 23 Oktober 2015 malam misalnya, warga diajak menerbangkan 2 ribu balon Led sebelum menikmati pertunjukan wayang golek dengan dalang Dadan Sunandar Sunarya. Ruddy mengatakan, tahun lalu sempat dipergunakan lampion yang dilepas berbarengan, tapi kali ini sengaja dipilih balon Led karena lebih aman. Acara puncak esokonya, Sabtu, 24 Oktober 2015 malam, berupa pertunjukan video mapping dengan latar Gedung Sate Bandung.
Ruddy mengatakan, khusus hari ketiga, Minggu, 25 Oktober 2015, helaran puncak Pesta Rakyat De Syukron digelar pagi hari dengan menggelar Karnaval Budaya yang akan diikuti oleh perwakilan 16 provinsi dan 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. “Pawai budaya ini akan berjalan sepanjang Jalan Diponegero dari Pusdai,” kata dia.
Soal biaya penyelenggaraan Pesta Rakyat ini, Ruddy mengatakan, mayoritas berasal dari sponsor yang digalang oleh event organizer. “Kita menunjuk EO yang mencari sponsor. Kalau mengandalkan dana kita cukup apa?” kata dia.
Ruddy mengklaim, tahun ini gelaran Pesta Rakyat bisa lebih besar karena keroyokan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memang punya acara serupa masing-masing. Dia mencontohkan, Festival Teh rutin digelar Dinas Perkebunan, serta acara budaya Kemilau Nusantara oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. “Penggarannya terpisah-pisah, tapi tahun ini kita berhasil menyelenggarakannya dalam waktu bersamaan dan di tempat yang sama. Kami hanya memfasilitasi saja,” kata dia.
AHMAD FIKRI