Jalur ke Puncak Gunung Semeru Terbakar, Pendaki Dievakuasi  

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 18:50 WIB

Pendaki menikmati panorama matahari terbit di atas puncak Gunung Penanggungan, Jawa Timur, 31 Mei 2015. Gunung berapi yang sedang dalam masa tidur ini sering dijuluki miniatur Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Hutan lindung di Blok Watu Rejeng, lereng Gunung Semeru, Jawa Timur, terbakar pada Kamis, 22 Oktober 2015. Lokasi kebakaran berada di antara pos (selter) dua sampai tiga. Total hutan seluas 10 hektare hangus terbakar.

Kobaran api turut menjalar ke jalur pendakian. Untuk menghindari terulangnya tragedi kebakaran di lereng Gunung Lawu, beberapa hari lalu, petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dibantu para pecinta alam dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan titik api. "Semoga bisa padam dalam satu atau dua hari ini," kata Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari.

Petugas juga mengevakuasi para pendaki yang telah berada di puncak gunung. Upaya evakuasi dilakukan setelah kebakaran menjalar ke daerah jalur pendakian. Sebanyak 50-100 pendaki terdaftar naik ke Puncak Semeru pada Kamis siang. "Mereka dievakuasi turun melalui Ayek-ayek," katanya.

Ayek-ayek merupakan jalur alternatif pendakian. Ayu menduga kobaran api disebabkan oleh ulah pendaki yang menyalakan api unggun, tapi tidak mematikannya secara sempurna saat ditinggal pergi. "Kami sudah melarang pendaki menyalakan api unggun demi keamanan dan alasan konservasi," ujarnya.

Demi keselamatan para pendaki juga, Balai Besar TNBTS telah menutup segala aktivitas pendakian sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan jalur, katanya, demi keamanan dan keselamatan bersama.

Penutupan juga sebagai bentuk antisipasi agar peristiwa di kebakaran di Gunung Lawu, yang menewaskan tujuh pendaki, tidak terulang. "Seluruh pendaki kami minta mematuhi larangan kami. Sejumlah petugas diturunkan untuk mencegah pendaki nakal yang melanggar larangan pendakian," katanya.

Dengan mematuhi imbauan itu, Ayu berharap seluruh pendaki mau turun ke Ranu Pani, Lumajang. Sedangkan, yang berencana naik diminta untuk dibatalkan.

Sepanjang musim kemarau, di kawasan TNBTS telah terjadi 10 kali kebakaran. Total luas lahan yang terbakar mencapai 200 hektare. "Oro-oro Ombo juga pernah terbakar, tapi bisa segera dipadamkan," ujarnya.




EKO WIDIANTO


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

21 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

27 hari lalu

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.

Baca Selengkapnya

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

32 hari lalu

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya