Tim Gabungan Kembali Evakuasi 23 Pendaki dari Gunung Lawu  

Reporter

Rabu, 21 Oktober 2015 17:39 WIB

Kebakaran di Gunung Lawu dilihat dari kawasan Perkebunan Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, 25 Agustus 2015. ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Magetan - Petugas gabungan dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Badan Search and Rescue Nasional, Perum Perhutani, serta warga kembali mengevakuasi 14 pendaki dari Lereng Gunung Lawu, Rabu siang, 21 Oktober 2015.

"Para pendaki kami evakuasi melalui jalur Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah," kata Kepala Kepolisian Resor Magetan, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora, Rabu, 21 Oktober 2015.

Setelah berhasil dievakuasi, Johanson melanjutkan, para pendaki tersebut dibawa ke Pos Cemoro Kandang untuk menjalani perawatan. Sebagian di antara mereka diberi vitamin dan oksigen lantaran kelelahan setelah berada di puncak selama lima hari sejak Sabtu pekan lalu.

Para pendaki yang naik gunung untuk melakukan ritual pada bulan Muharam di Hargo Dalem, salah satu puncak Lawu, mayoritas berasal dari Jawa Tengah. Selain pendaki, Johanson mengatakan, petugas gabungan juga mengevakuasi tujuh orang dewasa dan dua balita melalui Cemoro Sewu. Mereka merupakan keluarga Syamsudin, warga Kecamatan Plaosan, Magetan, salah satu pemilik warung makanan di sekitar Pos V.

"Hampir semua pendaki dan warga yang masih berada di atas sudah diturunkan semua," ucap Johanson kepada Tempo.

Sebanyak 14 pendaki dan 9 warga yang baru diturunkan itu selamat dari kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu pada Ahad lalu. Sebab, tempat mereka melakukan aktivitas jauh dari lokasi kejadian, tepatnya di jalur pendakian antara Pos III dan IV. Peristiwa yang terjadi saat itu mengakibatkan tujuh pendaki tewas terpanggang dan dua lainnya mengalami luka bakar serius.

Staf Humas Perum Perhutani KPH Lawu dan Sekitarnya, Eko Susanto, menambahkan, enam dari korban tewas telah berhasil diidentifikasi. Jenazah korban telah dikirim dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Sayidiman, Magetan, ke rumah duka di Kabupaten Ngawi dan Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.

Sedangkan satu jenazah lainnya masih berada di RSUD dr Sayidiman karena belum dapat dipastikan identitasnya. Untuk proses identifikasi, tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur perlu melakukan tes DNA. "Korban tewas kami beri santunan dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Eko.

NOFIKA DIAN NUGROHO


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya