Musim Hujan Terancam Mundur di Kalimantan

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 21 Oktober 2015 11:07 WIB

Pelajar melintas di depan Monumen Pembangunan Tambun Bungai yang masih diselimuti asap pekat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Berdasarkan data BMKG, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya menunjukkan konsenrasi partikulat PM10 mencapai angka 1917.22 mikrogram per meter kubik, sementara batas berbahaya berada di angka 350. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Balikpapan – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balikpapan, Kalimantan Timur, memprediksi musim hujan bakal tertunda hingga akhir tahun ini.

Hal ini disebabkan oleh tertundanya musim hujan akibat pekatnya kabut asap yang menaungi langit Pulau Kalimantan. “Musim hujan akan tertunda pada tahun ini hingga Desember,” kata Kepala Seksi Data dan Info BMKG Balikpapan Abdul Haris, Rabu, 21 Oktober 2015.

Abdul mengatakan kabut asap kebakaran hutan kian pekat berkumpul di langit Pulau Kalimantan. Indikasinya terlihat dari sinar matahari yang tidak bisa menembus tebalnya kabut asap ini. “Sehingga nuansanya di Kalimantan saat ini cuacanya seperti mendung terus karena sinar matahari tidak bisa menembus hingga permukaan bumi,” tuturnya.

Padahal panas sinar matahari dibutuhkan untuk menguapkan air laut yang menjadi cikal-bakal terbentuknya awan hujan. Saat ini yang terjadi adalah uap air laut yang terkumpul tidak cukup untuk membentuk awan hujan di atas Kalimantan. “Cuaca mendung terus tapi hawanya lebih panas daripada biasanya,” tuturnya.

Apalagi kabut asap, kata Abdul, mempunyai sifat menyerap kandungan air pada uap air laut. Minimnya uap air saat ini makin menyulitkan terbentuknya awan hujan. Rekayasa pembuatan hujan buatan, menurut Abdul, juga tidak terlalu efektif saat ini. Hal itu terjadi karena tidak adanya awan hujan yang bisa dikumpulkan untuk menjadi hujan di Kalimantan. “Karena rekayasa hujan buatan adalah mengumpulkan awan hujan sehingga bisa terbentuk hujan di suatu kawasan. Saat ini kondisinya adalah tidak ada awan hujan yang bisa dikumpulkan,” ucapnya.

Namun siklus alam akan dengan sendirinya menciptakan musim hujan yang terjadi menjelang Desember hingga Januari mendatang. Musim hujan ini nantinya bisa secara cepat memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di seluruh provinsi di Kalimantan. “Musim hujan di bulan Desember dan Januari tidak bisa dihindarkan lagi,” tuturnya.

BMKG Balikpapan terus memantau kondisi cuaca menyusul kabut asap yang makin menganggu di Kalimantan. Instansi tersebut memanfaatkan pantauan satelit cuaca di atas langit Kalimantan, seperti MTSAT, Fengsun, NOAA, Modis, dan Terra.

SG WIBISONO

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya